“Dulu memang sudah jadi pasar. Tapi tidak seperti ini. Masyarakat yang punya kultur China kan pasti seringnya berdagang. Jadi mereka buka warung kelontong atau makanan dan yang lain gitu tapi dari rumah mereka. Bukan lapak yang kayak di pasar sekarang.”
Sebutan Cina Benteng sendiri tidak lepas dari keberadaan benteng Belanda yang dahulu berdiri kokoh di Tangerang. Saat masa penjajahan Belanda, mereka membangun benteng pertahana di sepanjang sungai Cisadane.
Pada saat itu, untuk menjaga benteng Belanda mengirimkan sekelompok masyarakat dari Makassar untuk khusus menjaga benteng tersebut.
Oleh karena dijaga oleh orang Makassar, benteng itu pun disebut sebagai Benteng Makassar. Benteng tersebut dibangun untuk menjaga wilayah Belanda dari Kesultanan Banten yang wilayahnya dekat dengan Tangerang.
“Makanya jalan di belakang Robinson itu namanya Jalan Benteng Raya. Dulu bentengnya membentang di sana. Terus kalau orang yang pergi ke pusat kota ditanya mau ke mana, pasti jawabnya ke “Benteng”. Karena ini jadi pusat kota. Kalau jawabnya ke “Kota” pasti itu ke Jakarta,” jelas Martin di sela-sela tur Museum Benteng Heritage yang ia pandu.
Kaum Cina Benteng yang tinggal di kawasan Pasar Lama kemudian berakulturasi dengan masyarakat Muslim yang ada di sana. Akulturasi tersebut menghasilkan hubungan yang rukun antara keduanya dan meninggalkan banyak artefak bersejarah.
“Misalnya Masjid Jami Kalipasir itu kan menaranya berbentuk pagoda. Itu menunjukan hubungan yang baik antara warga Cina Benteng dan Muslim di Pasar Lama ini,” tutup Martin.
Sampai saat ini toleransi tersebut dapat dilihat di Pasar Lama, dari hal paling mudah makanan peranakan yang disajikan halal dan rumah ibadah yang berdekatan.
Baca juga: Toko Kopi Bubuk Bapak Ook, Eksis Sejak 1986 di Tangerang
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.