Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 25/11/2019, 10:57 WIB

TANGERANG, KOMPAS.COM – Tangan keriput Kong Ayang terlihat terampil meracik berbagai macam sayuran yang ada dalam jejeran stoples dalam gerobaknya. Ada kol putih, wortel, dan tauge segar.

Ia lalu mengambil sesendok asinan sawi berwarna hijau tua, menuangnya pada plastik. Tak lupa juga taburan kacang tanah untuk menambah tekstur.

Terakhir adalah sesendok bumbu kacang yang jadi pengikat kelezatan di semangkuk asinan sewan yang saya beli ini. Bumbu kacang yang dicampur dengan campuran cuka dan garam, serta gula merah untuk menambah rasa.

Kong Ayang warga asli Sewan. Sewan adalah sebuah daerah di Kota Tangerang yang dekat dengan Pintu Air 10, Sungai Cisadane. Ia mengaku sudah berjualan asinan sewan sejak 33 tahun lalu.

Baca juga: Asal Usul Pasar Lama Tangerang yang Erat Kaitan dengan Cina Benteng

“Natal nanti udah jualan 33 tahun. Turun temurun saya generasi ketiga. Dulu kakek sama bapak saya yang jualan, ngajarin saya terus saya nerusin,” ujar Kong Ayang.

Asinan sewan sendiri adalah salah satu makanan legendaris di wilayah Tangerang. Di kawasan kuliner Pasar Lama Tangerang contohnya bisa ditemukan beberapa pedagang asinan sewan. Rasa asinan yang segar, gurih, dan pedas jadi salah satu alasan asinan ini begitu populer.

Kong Ayang adalah salah satu pedagang asinan sewan paling favorit di Pasar Lama. Sejak 33 tahun lalu, Kong Ayang telah berjualan di tempat yang sama. Di Jalan Syekh Yusuf Makassar, tepat di sebelah Bank BCA Jalan Kisamaun, Pasar Lama Tangerang.

Dengan ramah Kong Ayang menjelaskan soal ciri khas dari asinan sewan ini. Menurutnya, bumbu kacang yang jadi kuah asinan adalah kekuatan utama asinan sewan. Kuah kacang ini merupakan bumbu kacang yang dicampur dengan cuka dan garam.

Kong Ayang bersama gerobak asinan miliknya Kong Ayang bersama gerobak asinan miliknya

“Bedanya di bumbu kacang. Takaran cuka sama garam harus pas, resepnya enggak pernah berubah dari dulu. Saya juga kalau tidak diajarin bapak enggak bakal ngerti ini. Perbandingannya sekilo kacang dicampur sama satu sendok cuka sama garam.”

Ia mengaku, resep ini yang jadi pembeda antara asinan miliknya dengan yang lain. Ini pula yang jadi alasan mengapa banyak langganannya tak bisa membeli di tempat lain. Beda rasa katanya.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Kuil Kuno di China Didigitalisasi, Wisatawan Bisa Lihat Bangunan Asli

Kuil Kuno di China Didigitalisasi, Wisatawan Bisa Lihat Bangunan Asli

Jalan Jalan
5 Tips Berkunjung ke OMAH Library, Reservasi Dulu

5 Tips Berkunjung ke OMAH Library, Reservasi Dulu

Travel Tips
Pesawat Penumpang Komersial Terbesar Dunia Milik Emirates Akan Mendarat di Bandara Ngurah Rai

Pesawat Penumpang Komersial Terbesar Dunia Milik Emirates Akan Mendarat di Bandara Ngurah Rai

Travel Update
Mengenal Apitan, Tradisi Jelang Idul Adha di Jawa Tengah

Mengenal Apitan, Tradisi Jelang Idul Adha di Jawa Tengah

Hotel Story
Kenapa Museum Multatuli Dibangun Di Rangkasbitung? Ini Penjelasannya

Kenapa Museum Multatuli Dibangun Di Rangkasbitung? Ini Penjelasannya

Jalan Jalan
5 Aktivitas di Animalium BRIN, Belajar Asyik dengan Teknologi Menarik

5 Aktivitas di Animalium BRIN, Belajar Asyik dengan Teknologi Menarik

Jalan Jalan
Jadwal KRL Solo-Yogya Terbaru Per 1 Juni 2023, Tak Ada Perjalanan Malam dari Solo

Jadwal KRL Solo-Yogya Terbaru Per 1 Juni 2023, Tak Ada Perjalanan Malam dari Solo

Travel Update
21 Aturan ke Air Terjun Tumpak Sewu Lumajang, Bisa Diproses Hukum

21 Aturan ke Air Terjun Tumpak Sewu Lumajang, Bisa Diproses Hukum

Travel Tips
Rute ke Desa Wukirsari di Bantul yang Masuk 75 Besar ADWI

Rute ke Desa Wukirsari di Bantul yang Masuk 75 Besar ADWI

Travel Tips
Rute ke Air Terjun Tumpak Sewu Lumajang, Jangan Salah Tempat

Rute ke Air Terjun Tumpak Sewu Lumajang, Jangan Salah Tempat

Travel Tips
Pemerintah Jajaki Peluang Buka Rute Penerbangan Doha-DIY

Pemerintah Jajaki Peluang Buka Rute Penerbangan Doha-DIY

Travel Update
Air Terjun Tumpak Sewu Sudah Buka Lagi usai Kejadian Turis Asing Tewas Terjatuh

Air Terjun Tumpak Sewu Sudah Buka Lagi usai Kejadian Turis Asing Tewas Terjatuh

Travel Update
3 Aktivitas di Alun-Alun Rangkasbitung, Bisa Jajan di Sekitar

3 Aktivitas di Alun-Alun Rangkasbitung, Bisa Jajan di Sekitar

Travel Tips
10 Wisata Edukasi di Jakarta, Cocok Buat Libur Sekolah 

10 Wisata Edukasi di Jakarta, Cocok Buat Libur Sekolah 

Jalan Jalan
Daya Tarik Desa Wisata Wukirsari Bantul, Tak Hanya Batik Tulis

Daya Tarik Desa Wisata Wukirsari Bantul, Tak Hanya Batik Tulis

Jalan Jalan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+