Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Warisan Dunia di Sichuan China yang Menarik Dikunjungi

Kompas.com - 26/11/2019, 09:00 WIB
Yana Gabriella Wijaya,
Silvita Agmasari

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Jika suka wisata sejarah, Provinsi Sichuan di China tampaknya bisa jadi salah satu destinasi alternatif. Provinsi yang berada di China bagian barat ini kaya akan situs-situs bersejarah.

Ada 5 tempat di Sichuan yang masuk sebagai warisan dunia, ditetapkan oleh UNESCO selama beberapa waktu silam.

Lima warian dunia ini menyimpan destinasi wisata yang menarik dari melihat habitat panda hingga mengunjungi patung Buddha raksasa. Berikut 5 destinasi wisata yang menjadi warisan dunia di Sichuan, China:

Baca juga: Chengdu, Rumah Panda China dengan Banyak Cerita


1. Gunung Emie dan Patung Budha Raksasa


Gunung Emei adalah salah satu gunung tertinggi China yang terletak di Leshan, Provinsi Sichuan. Gunung ini juga dikenal karena pemandangannya yang indah dan fantastis.

Puncak Emas adalah puncak tertinggi Gunung Emei dengan ketinggian 3079 meter di atas permukaan laut. Pengunjung seakan dibawa berdiri diatas awan dan melihat gumpalan awan yang membentang luas dari Puncak Emas.

Baca juga: Inilah Kampung Ketandan yang Viral Karena Mirip Shanghai di China

Masih dikawasan yang sama terdapat Buddha Raksasa Leshan, merupakan patung Buddha Maitreya yang juga adalah patung Buddha terbesar di dunia. Patung ini memiliki tinggi tinggi 71 meter dan lebar 28 meter.

Sementara, jari-jari patung Buddha ini memiliki panjang sekitar 8,5 meter.Kemegahan patung Buddha raksasa itu secara resmi ditetapkan sebagai sebuah situs warisan dunia oleh UNESCO pada 1996.


2. Gunung Qingchen dan Dujiangyan

 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 

#dujiangyan #yangtianwo #water source of Tianfo

Sebuah kiriman dibagikan oleh Steven pan (@stevenpan1999) pada 18 Nov 2019 jam 6:31 PST

 

Gunung Qingcheng memiliki tempat bersejarah yang penting bagi China.  Di sini tercatat sebagai tempat filsuf Zhang Ling menemukan pemikiran Taoisme.

Gunung dengan nuansa yang sangat asri dan sejuk ini sejajar dengan candi-candi suci dan aula-aula serta pohon-pohon bambu. Banyak kuil yang menjadi jujukan para wisatawan karena menyediakan atraksi, pameran kostum dan lain sebagainya.

Kawasan Gunung Qingcheng dan Dujiangyan terkenal dengan sistem irigasi yang baik, sehingga pengunjung juga bisa menambah ilmu pertanian disini.

Baca juga: Taman Rekreasi Kaisar China di Istana Terlarang akan Dibuka untuk Umum

 

Pengunjung akan diajak belajar tentang teknik ekologi dari Dujiangyan Irrigation System. Tenang, disediakan pemandu dalam kunjungan ini.

Perlu diketahui bahwa Dujiangyan adalah proyek konservasi air besar dan tertua yang menampilkan pengalihan air tanpa bendungan.

Situs ini masih utuh bahkan setelah gempa bumi Wenchuan tahun 2008, dan masih berfungsi sampai sekarang. Dujiangyan, berjarak 10 kilometer dari Gunung Qingcheng di timur laut, dibangun pada abad ke-3 SM.

3. Jiuzhaigou

 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 

Jiuzhaigou National Park is a network of valleys in China’s Sichuan province. In the northern Shuzheng Valley, Nuorilang Waterfall cascades from the edge of a large tree-fringed lake. The Zharu Monastery is a place of worship for the park’s Tibetan villages. In the south, Rize Valley’s mountains are covered with ancient forests. Fallen trees are scattered on the bottom of the striking, multicolored Five Flower Lake. . . . . . . . . By @dfrumps #instresting #nature #china #asia #jiuzhaigou #jiuzhaigounationalpark #traveldestination #naturelove #naturephotography #travelphotography #photography #landscape_lover #landscapephotography #wanderlust #tourism #landscape #travel #travelling

Sebuah kiriman dibagikan oleh Sia Mussavi (@instresting) pada 26 Mei 2019 jam 7:47 PDT

 

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com