Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pak Manto, Sosok Legendaris Pembuat Tengkleng Rica di Solo Tutup Usia

Kompas.com - 27/11/2019, 06:50 WIB
Yana Gabriella Wijaya,
Silvita Agmasari

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.COM - Namanya sudah dikenal oleh banyak penjelajah kuliner di Solo. Pak Manto, merupakan sosok dibalik kenikmatan tengkleng yang ada di warungnya di Jalan Honggowongso Nomor 36, Solo. Jawa Tengah. 

Pada Sabtu (23/11/2019) pukul 16.00 WIB, Pak Manto dengan nama lengkap Sumanto, tutup usia. 

Pak Manto berhasil punya tempat tersendiri di hati para pencinta masakan kambing buatannya. 

Baca juga: Pak Manto Tutup Usia, Ini Cerita di Balik Kesuksesan Usaha Sate Kambingnya

Sebelum berhasil mendirikan usashanya, Pak Manto asli Wonogiri diketahui ikut bekerja dengan warung-warung sate yang ada di Pasar Kliwon.

Lokasi tersebut terkenal sebagai tempat berkumpulnya komunitas Arab di Solo yang gemar menyantap olahan daging kambing.

"Pak Manto tahun '83 merantau ke Solo lalu ikut di Pasar Kliwon, sebagai komunitasnya warung sate lalu tahun 1997 keluar untuk mandiri dan membuka warung tengklengnya sendiri," jelas Dosen Prodi Sejarah Fakultas Sastra Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta, Heri Priyatmoko saat dihubungi oleh Kompas.com, Selasa, (26/11/2019).

"Beliau ikut warung sate di kawasan Pasar Kliwon, karena disana banyak sekali warung sate. Pusat dari sate kambing (di Solo) itu di Pasar Kliwon yang juga tempat komunitas keturuan Arab di Solo," sambungnya.

Heri menyebutkan jika Pak Manto merupakan pilar yang menyokong Kota Solo sebagai surganya kuliner. Tidak heran karena memang tengkreng rica racikan warung Pak Manto memang bisa menggoyang lihat para penikmatnya.

"Pak Manto ini sebagai pilar (Solo sebagai surga kuliner) dan juga potret perantau yang sukses," jelasnya.

Baca juga: Makan Tengkleng dan Bebek di Solo

Jika berkunjung ke warung Pak Manto satu hal yang menarik menurut Heri adalah pemandangannua. Her mengibaratkan Pak Manto seperti raja yang sedang menggalang pesta makanan 

"Banyak sekali meja besar, nah di atas meja besar itu biasanya tersaji hidangan dengan olahan kambing yang banyak sekali yang dipesan oleh pengunjung. Seakan-akan Pak Manto ini seperi raja yang memberikan Adrowino yang berarti pesta makan," papar Heri.

 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 

#repost @thenekatchef ??? ????????‍???? . Tengkleng Sum-Sum Pak Manto ???? . #TengklengSumSum #KulinerBintaro #TheNekatChef #tengklengpakmantosolo #satepakmanto

Sebuah kiriman dibagikan oleh Sate Kambing Pak Manto (@satekambingpakmanto) pada 18 Agu 2019 jam 5:16 PDT


Setiap hari warung milik Pak Manto tak pernah sepi pengunjung. Ada tiga bagian di warung Pak Manto yang memperlihatkan proses masak langsung pada pengunjung. Hal ini juga meyakinkan pengunjung bahwa makanan yang diterima masih segar. 

"Warungnya sudah mengalami pelebaran, pelebaran kios. Terdapat tiga warung yang paling selatan itu untuk menguliti kambing, lalu ada yang untuk makan di paling utara. Ada juga yang untuk masak. Tiga warung ini jaraknya berdekatan," ujarnya.

Salah satu hidangan andalan di warung Pak Manto adalah tengkleng rica. Pak Manto berinovasi membuat tengkleng yang memiliki cita rasa yang pedas.

"Paling digemari tengkleng rica, pedas tetapi tidak bikin mules. Siang-siang kalo makan itupun juga tidak jadi masalah, malah justru menambah kenikmatan. Porsinya besar, hampir bisa untuk dua orang," pungkas Heri.

Baca juga: Mengapa Orang Jawa Tengah Piawai Mengolah Daging Kambing?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com