Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wisata Cerutu di Jember, Keliling Pabrik Sampai Buat Cerutu

Kompas.com - 29/11/2019, 22:00 WIB
Bagus Supriadi,
Silvita Agmasari

Tim Redaksi

JEMBER, KOMPAS.COM – Jember dikenal sebagai kota tembakau. Logo pemerintah daerah dan Universitas Jember pun menggunakan tembakau. Tak heran, di kota ini, terdapat destinasi unik yang siap memanjakan wisatawan, yakni wisata cerutu.

Lokasi wisata cerutu ada di Jalan Brawijaya Desa Jubung Kecamatan Sukorambi. Dari alun-alun Jember, hanya ditempuh sekitar 14 menit dengan jarak tempuh 8,9 kilometer. Di sisi kanan jalan setelah rest area Jubung, kita akan bertemu dengan pabrik cerutu BIN Cigar.

Tempat ini tak hanya mengolah tembakau Besuki Na Oogst menjadi cerutu, namun juga sebagai tempat wisata yang dikunjungi oleh wisatan domestik dan mancanegara.

Di dalamnya, terdapat sekitar 60 karyawan yang bekerja membuat cerutu. Bila datang kesana, wisatawan akan diperlihatkan sejarah tembakau melalui audiovisual.

Mulai dari sejarah pabrik tahun awal hingga sekarang. Lalu, pemilik BIN Cigar, Febrian Ananta Kahar akan memaparkan tentang potensi tembakau tersebut.

Baca juga: Dira Funtastic Night, Sepotong Eropa di Jember yang Instagramable

Setelah selesai, barulah wisatawan akan diajak masuk ke dapur pembuatan cerutu.

Disana, pengunjung akan melihat banyak perempuan yang duduk menghadap meja kerja. Mereka sedang memproduksi cerutu, mulai dari filler, binder hingga wrapper.

Para pembuat cerutu ini adalah perempuan. Satu orang dari mereka mampu menghasilan sekitar 150 hingga 200 batang setiap harinya. Mereka sudah lihai membuatnya. Wisatawan tak hanya melihat, namun juga diajak untuk praktik membuat cerutu.

Selain itu, destinasi ini juga menyediakan tempat khusus bagi wisatawan untuk memotret suasana pembuatan cerutu dari lantai dua. Dari atas, para pekerja itu akan tampak terlihat lebih rapi. 

Salah satu pegawai pabrik cerutu sedang memotong daun tembakau sebelum menyelesaikan proses pelintingan di salah satu pabrik cerutu, Jember, Jawa Timur, Kamis (10/9/2015). Jember merupakan salah satu daerah penghasil tembakau di Jawa Timur dan menjadi daya tarik bagi wisatawan. Salah satu contoh agrowisata tembakau yang berkembang di Jember adalah Wisata Agro Tembakau Jember Besoeki Na Oogst di Desa Ajung, Kecamatan Jenggawah, Jember, Jawa Timur.KOMPAS.com / Wahyu Adityo Prodjo Salah satu pegawai pabrik cerutu sedang memotong daun tembakau sebelum menyelesaikan proses pelintingan di salah satu pabrik cerutu, Jember, Jawa Timur, Kamis (10/9/2015). Jember merupakan salah satu daerah penghasil tembakau di Jawa Timur dan menjadi daya tarik bagi wisatawan. Salah satu contoh agrowisata tembakau yang berkembang di Jember adalah Wisata Agro Tembakau Jember Besoeki Na Oogst di Desa Ajung, Kecamatan Jenggawah, Jember, Jawa Timur.

Menariknya, salah satu varietas tembakau yang yang digunakan untuk cerutu ini berasal dari Kuba. Negara yang terkenal dengan salah satu produksi cerutu terbaik di dunia. Varietas tersebut sudah dikembangkan dan bisa tumbuh di tanah Jember.

Cerutu ini sudah diekspor ke berbagai Negara Asean, Amerika dan Eropa. Mulai dari Turki, Yunani, Belanda, Rusia, Thailand, Denmark dan lainnya.

Bila ingin belanja cerutu, BIN Cigar juga menyediakan outlet berbagai produk cerutu di sebelah pabrik. Mulai dari cerutu paling kecil hingga besar. Seperti produk Agusto,Elnino dan beberapa nama unik lainnya.

Selain itu, Jember juga mendeklarasikan diri sebagai kota cerutu Indonesia. Setahun sekali di Jember diselenggarakan event nyigar atau menikmati cerutu bersama.

Baca juga: 5 Destinasi Wisata Tepi Laut di Jember yang Bisa Dikunjungi

“Kami juga kolaborasi dengan kopi dan kakao,” kata Febrian yang juga koordinator paguyuban destinasi wisata Jember.

Para penggemar cerutu bisa datang ke Jember, menikmati cerutu, kopi atau coklat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com