Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bakmi Gang Kelinci yang Legendaris, Umurnya Sudah Setengah Abad

Kompas.com - 30/11/2019, 11:04 WIB
Yana Gabriella Wijaya,
Ni Luh Made Pertiwi F.

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - “Rumahku di salah satu gang, namanya Gang Kelinci”. Demikian bunyi lirik lagu Lilik Suryani yang berjudul Gang Kelinci.

Lagu ini menggambarkan Gang Kelinci yang sejak dulu sudah ramai. Tak heran, gang ini dekat dengan salah satu pusat perbelanjaan paling terkenal di Jakarta, Pasar Baru.

Di Gang Kelinci ini terdapat salah satu bakmi legendaris dari Jakarta, yaitu Bakmi Gang Kelinci. Bakmi Gang Kelinci sudah ada sejak tahun 1957.

Baca juga: Bakmi Bangka Tak Melulu Daging Babi, Toppingnya Ada Banyak

Dari awal buka hingga kini, bakmi legendaris tersebut beralamat di Jalan Kelinci Raya Nomor 1-3. Restoran ini tidak beranjak dari tempat awal mula berdiri yang bermula dari warung sederhana.

Kini Bakmi Gang Kelinci sudah membuka 10 cabang baru. Namun, Bakmi Gang Kelinci  Pasar Baru masih terlihat dipenuhi pengunjung walaupun jam makan siang sudah berlalu.

Saat saya tiba, sudah lepas jam makan siang, tetapi sejauh mata memandang pelanggan yang datang merupakan pelanggan dari berbagai kalangan umur. Mulai dari anak kecil, remaja, hingga orang tua.

Hesti penanggung jawab dari restoran Bakmi Gang Kelinci pusat itu menceritakan, bagaimana awal mula perjalanan bakmi legendari itu.

“Kalau sejarahnya dulu dia belum jadi restoran, masih pakai gerobak. Di Jalan Kelinci Raya ini, dulu tempat pertama buka di belakang gedung ini. Jadi terus berkembang dan jadi gedung sekarang,” jelas Hesti saat ditemui di pusat restoran Gang Kelinci, Selasa (28/11/2019).

Sejarah Bakmi Gang Kelinci

Awalnya, Bakmi Gang Kelinci hanya berupa warung sederhana yang dikelola langsung oleh pendirinya, Nyonya Fatmawati.

Perempuan keturunan Tiongkok itu dengan ulet meracik bumbu-bumbu bakmi sendiri. Resep tersebut masih dipertahankan hingga kini.

“Dulu Nyonya jualan dibantu suaminya. Sampai sekarang bakminya resepnya masih sama. Ada racikan Nyonya. Paling bumbu dia, kayak kecap asin, minyak sayur,” paparnya.

Baca juga: Tips Membuat Bakmi Ayam yang Enak dan Mudah dari Koki Profesional

Hesti menceritakan kebanyakan pengunjung ke Bakmi Gang Kelinci pusat adalah pelanggan tetap. Mereka sudah menjadi pelanggan sejak masih anak-anak dan kini sudah berkeluarga.

“Ada sudah oma-oma bilang sudah sering makan di sini sejak SMA. Kadang dia ajak anak-anaknya. Suami-istri gitu. Kadang ada juga yang datang bersama ibunya waktu kecil. Sekarang dia sudah ajak keluarganya,” jelas Hesti.

Restoran pusat Bakmi Gang Kelinci di Jalan Kelinci Raya, Pasar Baru. Restoran pusat Bakmi Gang Kelinci di Jalan Kelinci Raya, Pasar Baru.
Restoran ini kini dikelola oleh generasi kedua. Menurut beberapa pelanggan, rasa yang dihadirkan pun tetap sama walau sudah beralih generasi.

Menu dan Harga Bakmi Kelinci

Hidangan andalan dari Bakmi Kelinci adalah bakmi ayam yang terdiri dari bakmi, ayam kecap, ayam putih, sawi rebus, dan jamur kecap.

Bakminya tidak terlalu lembut dan masih memiliki tekstur setengah matang dan tidak lembek. Selain itu, bakmi bebas dari kandungan babi.

Bahan yang digunakan seperti ayam, jamur, sapi, dan bahan tak mengandung babi lainnya. Sementara itu, minyak yang digunakan pun bukan minyak babi, melainkan minyak sayur.

Baca juga: 3 Faktor yang Memengaruhi Kelezatan Bakmi, Pencinta Bakmi Harus Tahu

Harga Bakmi Gang Kelinci adalah Rp 27.000. Kamu bisa tambahkan makanan pendamping untuk bakmi adalah pangsit, bakso sapi, bakso ikan, dan lain-lain. Kisaran harga untuk tambahan makanan pendamping ini Rp 11.000 hingga Rp 16.000.

Untuk hidangan selain bakmi adalah aneka olahan cumi, cah kangkung, sapo tahu, aneka masakan guramai, kwetiau, dan lain-lain. Kisaran harga dari Rp 20.000 hingga Rp 80.000.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com