Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

JAKBERFEST 2019, Seni Berpadu di Terowongan Kendal yang Instagramable

Kompas.com - 01/12/2019, 12:10 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Ni Luh Made Pertiwi F.

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Hal unik begitu terasa ketika sebagian kecil warga Jakarta berkumpul bersama di sebuah terowongan.

Adalah Jakarta Berlin Festival (JAKBERFEST) 2019 yang menyatukan mereka pada Sabtu (30/11/2019) sore di Terowongan Kendal, Stasiun MRT Dukuh Atas.

Iringan musik gitar dari JakJazz bersama Barry Likumahuwa menambah meriah suasana kala itu. Musik jazz itu mampu menghibur pengunjung melewati Terowongan Kendal, yang letaknya dekat pintu keluar Stasiun MRT Dukuh Atas dan Stasiun Sudirman.

JAKBERFEST 2019 adalah momen peringatan 25 tahun kerjasama yang baik antara Jakarta dan Berlin.

Sejak tahun 1994, kerja sama yang disebut dengan Sister City ini menghasilkan ragam kolaborasi budaya yang mendorong kreativitas dan inovasi untuk pembangunan Jakarta.

JakJazz bersama Barry Likumahuwa menghibur pengunjung yang ada di acara JAKBERFEST 2019 dan Terowongan Kendal, Sabtu (30/11/2019). Nicholas Ryan Aditya JakJazz bersama Barry Likumahuwa menghibur pengunjung yang ada di acara JAKBERFEST 2019 dan Terowongan Kendal, Sabtu (30/11/2019).
Hal tersebut dikatakan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan yang hadir membuka acara. Ia menyebut bahwa hubungan ini terus berkolaborasi ke arah lebih baik.

"Rencana selanjutnya, Jakarta dan Berlin sedang mengerjakan proyek "smart change" untuk mencari solusi inovatif tentang kesinambungan pembangunan kota-kota berkembang. Semoga kerjasama seperti ini akan dapat dilakukan dengan kota besar lainnya di tahun-tahun mendatang," kata Anies, Sabtu (30/11/2019).

Ketika Kompas.com datang, terlihat banyak mural-mural di sekeliling dinding terowongan nan unik. Ternyata itu adalah hasil kolaborasi antara dua seniman beda negara, yaitu Snyder asal Jerman, dan Darbotz asal Indonesia.

2 Lampu Neon, pemusik DJ tengah menghibur pengunjung JAKBERFEST 2019 di depan mural Friends Mural, mural hasil kolaborasi dua seniman berbeda negara. Pembuatnya adalah Snyder, seniman mural asal Jerman, dan Darbotz seniman asal Indonesia.Nicholas Ryan Aditya 2 Lampu Neon, pemusik DJ tengah menghibur pengunjung JAKBERFEST 2019 di depan mural Friends Mural, mural hasil kolaborasi dua seniman berbeda negara. Pembuatnya adalah Snyder, seniman mural asal Jerman, dan Darbotz seniman asal Indonesia.

Tema mural tersebut mengambil nama "Friends Mural" yang menggambarkan persahabatan, teknologi, dan budaya. Hasil karya Snyder dan Darbotz ini dapat dinikmati siapa saja yang melewati Terowongan Kendal.

Tampak juga mural bergambar transportasi umum di Jakarta, seperti Bajaj, Metro Mini menghiasi dinding terowongan ini.

Darbotz mengatakan, ia terinspirasi menggambar mural ini karena pemandangan kedua transportasi itu adalah yang paling sering dilihat sejak kecil, namun kini sudah tiada.

"Hal ini menjadi inspirasi karya mural saya di terowongan ini, yang dapat membuat orang bernostalgia dan juga pengetahuan bagi generasi muda saat ini," ujarnya.

Bendera Indonesia dan Bendera Jerman, terpajang di atas langit-langit Terowongan Kendal, Jakarta dalam acara JAKBERFEST 2019, Sabtu (30/11/2019).Nicholas Ryan Aditya Bendera Indonesia dan Bendera Jerman, terpajang di atas langit-langit Terowongan Kendal, Jakarta dalam acara JAKBERFEST 2019, Sabtu (30/11/2019).

Darbotz berharap, dengan adanya acara JAKBERFEST, semakin banyak ruang publik di Jakarta maupun kota lainnya yang dapat dihias oleh seniman lokal.

Selain itu, menurut Snyder, mural yang ada di Terowongan Kendal memang untuk dinikmati ataupun dikomentari oleh masyarakat yang melewatinya.

"Saya suka melihat orang-orang berinteraksi terhadap karya seni saya termasuk adanya komentar negatif dari mereka. Tidak seperti di dunia maya, di mana orang hanya mengomentari unggahan gambar yang tidak dilihat secara menyeluruh. Saya merasa karya seni di terowongan ini dapat menjangkau orang banyak dan itu memberikan arti untuk saya," kata Snyder.

Ia juga bercerita bahwa ketika membuat mural ini, beberapa anak kecil duduk di belakangnya dan mulai menggambar pada buku mereka. Ia mengaku senang dapat menginspirasi orang lain untuk memulai berkreasi dengan pulpen, kuas, atau alat tulis lainnya.

Pengunjung berfoto di depan spot instagrammable dari Lazada di acara JAKBERFEST 2019, Sabtu (30/11/2019).Nicholas Ryan Aditya Pengunjung berfoto di depan spot instagrammable dari Lazada di acara JAKBERFEST 2019, Sabtu (30/11/2019).

Konseptor acara JAKBERFEST 2019 dari MRA Media, Iwet Ramadhan mengatakan JAKBERFEST 2019 adalah kali pertamanya momen kerja sama Jakarta dan Berlin dirayakan bersama masyarakat.

Lanjutnya, acara ini berusaha membawa bentuk-bentuk kerjasama tersebut di Terowongan Kendal.

"Kerjasama tersebut antara lain misalnya moda transportasi yang terintegrasi. Jadi orang tuh sekarang bisa menikmati semua kendaraan umum di Jakarta, lalu menikmati trotoar lebar, dan kemudian bisa menikmati ruang publik," jelas Iwet ketika ditemui Kompas.com, Sabtu (30/11/2019).

JAKBERFEST 2019 memang sengaja tidak menyediakan lahan parkir. Hal ini bukan tanpa alasan, Iwet menyebut sengaja membawa konsep itu agar masyarakat datang dengan transportasi umum yang sudah terintegrasi.

Dua koki yang tengah memasak makanan Jerman di acara JAKBERFEST 2019, Sabtu (30/11/2019). Dalam acara ini dihadirkan juga beragam makanan khas Jerman dan Jakarta.Nicholas Ryan Aditya Dua koki yang tengah memasak makanan Jerman di acara JAKBERFEST 2019, Sabtu (30/11/2019). Dalam acara ini dihadirkan juga beragam makanan khas Jerman dan Jakarta.

"Jadi kita ajak orang untuk ke sini naik MRT, kemudian mereka bisa jajan makanan, duduk di sini, sambil menikmati musik. Acara ini gratis, dan dibuka untuk semua orang, dari jam 11 pagi hingga jam 11 malam nanti," ujarnya.

Sementara itu, pengunjung mengaku senang dan menikmati acara ini. Athaea (24), salah satu pengunjung JAKBERFEST 2019, menilai acara ini sebagai tempatnya melihat komunitas berkumpul.

"Kan Jakarta ini udah jarang banget aku liat komunitas kumpul di satu titik, nah JAKBERFEST ini di posternya itu lucu, ada art, musik, food. Pengen lihat aja kayak gimananya," katanya kepada Kompas.com.

Kepadatan pengunjung di Terowongan Kendal, tengah melihat berbagai penampilan di panggung JAKBERFEST 2019, Sabtu (30/11/2019).Nicholas Ryan Aditya Kepadatan pengunjung di Terowongan Kendal, tengah melihat berbagai penampilan di panggung JAKBERFEST 2019, Sabtu (30/11/2019).

Ia juga mengaku senang dapat mencicipi makanan Jerman yang ada.

"Habis kalau di acara Jerman tapi kita makannya makanan Indonesia itu kayaknya sayang, biar kerasa aja gitu seperti di Jerman," ujarnya.

Namun diakuinya, mural yang ditampilkan tidak terlalu banyak. Ini yang berlainan dengan ekspektasi awalnya.

"Tadi udah makan, dengerin musiknya, udah liat artworknya tapi ternyata gak banyak ya," lanjutnya.

Seorang anak kecil tengah melihat mural Friends Mural karya kolaborasi seniman mural Indonesia dan Jerman di acara JAKBERFEST 2019, Sabtu (30/11/2019).Nicholas Ryan Aditya Seorang anak kecil tengah melihat mural Friends Mural karya kolaborasi seniman mural Indonesia dan Jerman di acara JAKBERFEST 2019, Sabtu (30/11/2019).

Tak hanya musik dari JakJazz, Barry Likumahuwa, Aletta Stars, Andezzz dan 2 Lampu Neon yang menghibur warga Jakarta kala itu.

JAKBERFEST juga menghadirkan ragam makanan khas Berlin dan Jakarta, seperti Bratwurst, Currywurst, Soto, Asinan, Kerak Telor, Jagung Susu Keju, dan masih banyak lagi.

Pengunjung dapat menikmati makanan tersebut mulai harga Rp 25.000 hingga Rp 45.000.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com