Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Telur Jadi Perekat Masjid Raya Sultan Riau yang Berdiri Tahun 1832

Kompas.com - 01/12/2019, 15:57 WIB
Syifa Nuri Khairunnisa,
Ni Luh Made Pertiwi F.

Tim Redaksi

Selain itu, ada juga lampu besar kuno yang disebut sebagai lampu “crown”. Lampu ini adalah hadiah dari kerajaan Prusia karena salah satu misionaris mereka bernama Eberhardt Herman Rottger sempat tinggal selama delapan tahun di wilayah Kesultanan Riau-Lingga-Johor-Pahang dan ia diperlakukan dengan baik.

“Di masjid ini juga ada ritual injak tanah Makkah yang sering membuat banyak orang berdatangan ke Penyengat ini. Ritual ini dilakukan oleh bayi berumur 40 hari, kaki mereka diinjakan pada tanah yang diambil dari Makkah,” ujar Hambali.

Baca juga: Siap-Siap, 8 Paket Wisata Pulau Penyengat Bakal Dirilis!

Ritual ini konon katanya dilakukan dengan harapan setelah menginjak tanah “suci” ini nasib baik akan selalu menyertainya. Tanah Makkah ini diambil oleh Raja Ahmad dan Raja Ali Haji yang sempat melakukan ibadah haji ke Makkah. Mereka membawa segenggam tanah dan ditaruh di atas piring besi yang hingga kini masih digunakan dalam proses ritual.

Terakhir, salah satu peninggalan sejarah paling menarik yang ada di dalam Masjid Raya Sultan Riau ini adalah adanya lemari bernama Khutub Khanah atau lemari yang berguna sebagai perpustakaan pribadi milik Raja Muhammad Yusuf. Di dalamnya kurang lebih ada 366 kitab.

“Di dalamnya ada kitab Al Kanun Al Tib yang ditulis oleh Ibnu Sina. Sampai sekarang semua buku masih asli. Beberapa bahkan ada yang sudah hancur karena usia. Tapi yang terpelihara dengan baik juga ada seperti Al-Quran tulis tangan yang dibuat oleh Abdurrahman Stambul di sana,” jelas Tilla sambil menunjuk sebuah Al-Quran berukuran cukup besar yang dilindungi dalam kotak kaca.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com