Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

6 Tips Berkunjung ke Pameran Perahu Tradisional Nusantara Museum Bahari

Kompas.com - 02/12/2019, 09:17 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Silvita Agmasari

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Museum Bahari Jakarta menggelar pameran temporer bertajuk 'Perahu Tradisional Nusantara' yang berlangsung mulai dari 23 November 2019 hingga 22 Desember 2019.

Pameran ini menampilkan berbagai miniatur dari perahu-perahu tradisional sampai proses pembuatannya.

Menurut pemandu wisata Museum Bahari, Firman Faturohman (27), tujuan dari pameran ini adalah mengajak serta wisatawan atau pengunjung untuk mengenal kekayaan bahari khususnya perahu tradisional nusantara.

Baca juga: Siapa Nenek Moyang Bangsa Indonesia? Ketahui Jawabannya di Museum Bahari

"Ini kan tentang perahu tradisional Nusantara, gambaran besarnya mau mengenalkan ke audiens pengunjung kalau misalkan Indonesia punya tradisi kebaharian yang kaya banget dari ujung Sumatera sampai Papua," kata Firman kepada Kompas.com, Sabtu (30/11/2019).

Pameran Perahu Tradisional Nusantara berlangsung mulai 23 November 2019 hingga 22 Desember 2019 di Museum Bahari, Penjaringan, Jakarta Utara.Nicholas Ryan Aditya Pameran Perahu Tradisional Nusantara berlangsung mulai 23 November 2019 hingga 22 Desember 2019 di Museum Bahari, Penjaringan, Jakarta Utara.

Museum Bahari sempat terbakar pada 16 Januari 2018 lalu. Saar ini belum sepenuhnya memiliki panggung koleksi tetap pada pameran temporer. Letak alur koleksi yang berubah-ubah mungkin akan membuat wisatawan kebingungan ketika berkunjung.

"Memang sekarang pasca kebakaran lalu, agak rancu alurnya, karena memang ada beberapa barang yang ditaruh berpindah-pindah. Jadi harap maklum kalau misalkan tata pamernya kurang baik, karena memang setelah bangunan renovasi selesai akan kita tata lagi," tambahnya.

Baca juga: 4 Koleksi Unik di Museum Bahari yang Buat Kamu Cinta Sejarah

Untuk itu, Firman memberikan tips bagi pengunjung yang ingin datang ke pameran 'Perahu Tradisional Nusantara' mulai dari menuju ke lokasi pameran hingga hal yang bisa dilakukan.

Berikut 6 tips berkunjung ke pameran temporer Perahu Tradisional Nusantara yang telah Kompas.com rangkum:

Papan informasi yang bisa pengunjung temukan di pintu masuk Museum Bahari, Penjaringan, Jakarta Utara. Letak pameran Perahu Tradisional Nusantara ada di ruang pameran temporer, di sebelah kiri pintu masuk.Nicholas Ryan Aditya Papan informasi yang bisa pengunjung temukan di pintu masuk Museum Bahari, Penjaringan, Jakarta Utara. Letak pameran Perahu Tradisional Nusantara ada di ruang pameran temporer, di sebelah kiri pintu masuk.

1. Sampai di pintu masuk Museum Bahari langsung menuju loket pembayaran

Pengunjung yang sudah sampai di Museum Bahari bisa langsung menuju ke loket masuk untuk membayar tiket. Untuk dewasa dikenakan biaya Rp 5.000, mahasiswa, Rp 3.000, dan pelajar Rp 2.000.

Dengan membayar tiket ini, kamu bahkan bisa menjelajahi seluruh ruangan di Museum Bahari, tidak hanya pada pameran saja.

Suasana pameran perahu tradisional Nusantara di Museum Bahari, Jakarta, Sabtu (30/11/2019).Nicholas Ryan Aditya Suasana pameran perahu tradisional Nusantara di Museum Bahari, Jakarta, Sabtu (30/11/2019).

2. Masuk ke ruang pameran di sebelah kiri pintu masuk

Setelah membayar tiket masuk Museum Bahari, pengunjung dapat memasuki ruangan pameran yang letaknya ada di sebelah kiri dari loket pintu masuk.

Untuk ruang pameran temporer sendiri letaknya bisa berubah-ubah paska kebakaran Museum Bahari pada Januari 2018. Maka harap dimaklumi jika ruangan pameran tak selalu berada di satu ruangan yang sama.

Miniatur perahu Kajang, asal Kepulauan Riau yang dipamerkan di pameran Perahu Tradisional Nusantara, Museum Bahari, Jakarta, Sabtu (30/11/2019).Nicholas Ryan Aditya Miniatur perahu Kajang, asal Kepulauan Riau yang dipamerkan di pameran Perahu Tradisional Nusantara, Museum Bahari, Jakarta, Sabtu (30/11/2019).

3. Melihat Beragam Identitas Visual

Menurut Firman, hal yang bisa dilakukan pengunjung ketika masuk ke pameran adalah melihat identitas visual seperti perahu jukung, perahu janggolan, phinisi, dan berbagai visual lainnya.

"Ini sih yang paling penting, kita kan bisa lihat di mana keberagaman perahu tradisional Nusantara, akhirnya kan di sini, di pameran ini," ujarnya.

Beragam visual perahu memang ditampilkan di pameran ini. Ada yang hanya miniaturnya saja hingga wujud aslinya. Pengunjung dapat menghilangkan rasa penasaran terhadap perahu-perahu itu di sini.

"Kan sekarang orang kebanyakan lebih tertarik lihat wujudnya atau visualnya, gambarnya ketimbang membaca narasi," tambahnya.

Baca juga: Menengok Koleksi Museum Bahari yang Terbakar

 

Narasi yang ada di setiap obyek pameran Perahu Tradisional Nusantara, Museum Bahari, Penjaringan, Jakarta Utara. Pengunjung dapat membaca setiap narasi untuk informasi tambahan.Nicholas Ryan Aditya Narasi yang ada di setiap obyek pameran Perahu Tradisional Nusantara, Museum Bahari, Penjaringan, Jakarta Utara. Pengunjung dapat membaca setiap narasi untuk informasi tambahan.

4. Membaca narasi di setiap papan informasi

Selain visual, hal yang perlu dilakukan pengunjung jika ingin menambah sisi edukasi adalah dengan membaca setiap narasi yang tersedia.

Pameran ini tak hanya menyediakan sisi visualnya saja melainkan ada narasi yang dapat dibaca pengunjung untuk melengkapi informasi.

"Jadi gak cuman liat visualnya saja harusnya kita juga membaca narasinya, biar ada informasinya. Jadi kan habis dari sini kita bisa cerita ke teman atau keluarga tentang perahu-perahu tradisional," kata Firman.

Pengunjung yang merupakan pelajar, Gwen dan Sherina (16), berfoto di atas spot perahu di Pameran Perahu Tradisional Nusantara, Museum Bahari, Jakarta, Sabtu (30/11/2019). Pengunjung juga bisa berfoto di spot ini, bergaya seperti tengah berlayar dengan perahu.Nicholas Ryan Aditya Pengunjung yang merupakan pelajar, Gwen dan Sherina (16), berfoto di atas spot perahu di Pameran Perahu Tradisional Nusantara, Museum Bahari, Jakarta, Sabtu (30/11/2019). Pengunjung juga bisa berfoto di spot ini, bergaya seperti tengah berlayar dengan perahu.

5. Mengabadikan obyek pameran

Pengunjung diperbolehkan mengabadikan setiap obyek yang ada di pameran ini. Maka dari itu, sebelum berkunjung ada baiknya menyiapkan alat-alat foto seperti gawai, ataupun kamera untuk mengabadikan obyek pameran.

Selain itu, pengunjung juga bisa berfoto di satu spot berupa miniatur perahu dengan latar sebuah pantai.

"Bisa juga foto di perahu itu, banyak pengunjung berfoto di sana, ada dayungnya juga, jadi seolah-olah kita tengah mengarungi lautan naik perahu tradisional," jelas Firman.

Miniatur Perahu Janggolan, buatan orang Madura yang dipamerkan di pameran Perahu Tradisional Nusantara, Museum Bahari, Jakarta, Sabtu (30/11/2019).Nicholas Ryan Aditya Miniatur Perahu Janggolan, buatan orang Madura yang dipamerkan di pameran Perahu Tradisional Nusantara, Museum Bahari, Jakarta, Sabtu (30/11/2019).

6. Hubungi pemandu bila ingin dapat informasi lebih jelas

Museum Bahari menyediakan layanan bagi pengunjung untuk dapat meminta bantuan pemandu jika ada sesuatu yang ingin ditanyakan.

Menurut Firman, pengunjung yang ingin ditemani pemandu bisa langsung menginformasikan ke bagian tiket dan guide.

"Kalau ke pameran itu sudah bagian pelayanan museum kami, kalau ada pengunjung butuh bantuan tinggal hubungi bagian tiket dan guide saja," kata Firman.

Baca juga: Renovasi Gedung Museum Bahari yang Terbakar Diperkirakan Selesai Akhir Tahun 2019

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com