TANAH DATAR, KOMPAS.com - Ada banyak istilah penamaan untuk sebuah makanan. Biasanya, sebutan itu representasi rasa, proses atau tempat.
Nah, kue bika adalah salah satu contohnya. Makanan Minang ini memiliki sebutan unik, kue neraka rasa surga.
View this post on Instagram
Pemandu wisata sekaligus Ketua Dewan Kode Etik Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) Sumatera Barat Soni Erizon menceritakan cerita di baliknya.
"Penamaan itu datang dari pengunjung yang melihat proses pembuatan dan mencicipi kue bika," kata Soni kepada Kompas.com, Tanah Datar, Sumatera Barat, Jumat (29/11/2019).
Baca juga: Cerita di Balik Tradisi Kuliner Minang yang Memikat
Pembuatannya camilan Minang ini boleh dibilang cukup unik. Setelah adonan kue berbahan dasar tepung beras, air kelapa dan gula pasir siap--maka proses selanjutnya adalah memasak.
Adonan akan dimasukan ke dalam kuali masak tempo dulu yang terbuat dari tanah liat. Di dalam kuali lebih dulu diletakkan daun pisang sebagai alas adonan yang dicetak melingkar.
Baca juga: Makanan Minang, Strategi Atta Halilintar Hemat Biaya Makan di Luar Negeri
Nah, penamaan "neraka" tak lepas dari proses memasak kuliner Minang satu ini. Ada satu kuali lagi berisi kayu bakar dengan api menyala yang diletakkan di atas kuali berisi adonan.
Lantas, bagaimana penyebutan "surga" untuk masakan Minang satu ini?
Baca juga: 5 Tips Penting Saat Datang ke Festival Boba
Adalah rasa kue bika yang memang mewakili. Saat dicicip, terutama sesaat baru selesai dimasak, rasanya akan memanjakan lidah.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.