Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Selain Ramah Muslim, Taiwan Juga Ramah untuk Turis Indonesia

Kompas.com - 02/12/2019, 18:09 WIB
Sri Noviyanti,
Ni Luh Made Pertiwi F.

Tim Redaksi

TAICHUNG, KOMPAS.com – Tumpukan brosur berwarna merah muda mencolok mengisi meja informasi pada sebuah destinasi wisata di Taiwan, yakni gedung Taipei 101. Pada salah satu raknya, ada label “Bahasa Indonesia”.

Dalam brosur, informasi mengenai destinasi tersebut dijabarkan. Mulai dari ketentuan membeli tiket, fasilitas, sampai latar atau cerita yang melengkapinya dituangkan dalam tulisan berbahasa Indonesia.

Di destinasi berbeda, Kompas.com sempat mendapati hal sama. Saat menginjakkan kaki di Taman Hiburan Lihpao Land, misalnya, ada pula brosur berbahasa Indonesia.

Baca juga: Cara Mudah Mengurus Visa ke Taiwan, Bisa Gratis!

Ya, Taiwan sedang serius menargetkan wisatawan asal Indonesia. Melansir Kompas.com, Minggu (21/7/2019), ada lebih dari 210.000 orang Indonesia berkunjung ke Taiwan pada 2018. Angka ini menunjukkan pertumbuhan 11,2 persen dari tahun sebelumnya.

Pada 2019, Pemerintah Taiwan menargetkan, paling tidak 500.000 wisatawan Indonesia tertarik berkunjung ke Taiwan.

Untuk itu, beberapa upaya telah dilakukan. Di antaranya, Pemerintah Taiwan sudah mendirikan pusat informasi pariwisata yang bermarkas di Jakarta.

Selain itu, ada pula buku panduan wisata berbahasa Indonesia yang dikeluarkan oleh Taiwan Tourism Bureau.

Buku panduan dan brosur destinasi wisata berbahasa Indonesia.KOMPAS.com/SRI NOVIYANTI Buku panduan dan brosur destinasi wisata berbahasa Indonesia.

Saat ini, lebih kurang ada empat rute pesawat yang melayani penerbangan langsung dari Indonesia, yakni dari Jakarta, Denpasar, Surabaya, dan Yogyakarta.

Sudah ramah muslim

Setelah menyatakan siap menyambut wisatawan muslim dari mancanegara, Taiwan berkomitmen mempersiapkan fasilitas yang ramah muslim.

Saat ini, wisawatan muslim Indonesia bisa dengan mudah mencari ruang shalat (prayer’s room) di tempat-tempat umum, seperti stasiun, mal, dan obyek wisata.

“Orang Taiwan itu rasa toleransinya tinggi. Mereka sangat menghargai muslim,” ujar Lia Sulistiawati, seorang Indonesia yang saat ini sedang tinggal di Taiwan, Sabtu (30/11/2019).

Lia menceritakan pengalamannya. Pernah suatu ketika sudah masuk jam shalat, tetapi masjid terlalu jauh dari tempatnya berada.

“Waktu itu lagi di taman, ya kami minta izin (pada masyarakat lokal) untuk shalat sebentar. Tak disangka responsnya baik. Mereka mengizinkan dan justru merekomendasikan di mana bagian taman yang bersih untuk dipakai shalat,” sambungnya.

Banyak toko Indonesia

Banyak orang Indonesia yang menetap di Taiwan untuk bekerja. Karenanya, jangan kaget bila saat hari libur banyak destinasi wisata yang justru dipenuhi orang Indonesia.

Salah satu toko Indonesia yang ada di Taiwan. Toko ini menjual beragam perlengkapan dan juga makanan yang biasa ditemui di Indonesia.KOMPAS.com/SRI NOVIYANTI Salah satu toko Indonesia yang ada di Taiwan. Toko ini menjual beragam perlengkapan dan juga makanan yang biasa ditemui di Indonesia.

Selain itu, di Taiwan juga ada banyak toko-toko Indonesia yang menjual beragam perlengkapan dan makanan khas Indonesia.

“Saya jualan peralatan dan snack yang biasa ada di Indonesia. Itu untuk mengobati rasa rindu orang Indonesia yang ada di sini. Tapi, ambilnya bukan dari Indonesia. Di sini sudah ada agen yang bisa memenuhi kebutuhan itu,” ujar Fatimah, salah satu pemilik toko asal Indonesia yang ditemui Kompas.com, Sabtu (30/11/2019).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com