Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Bedanya Bakmi China dengan Bakmi Indonesia?

Kompas.com - 02/12/2019, 19:07 WIB
Yana Gabriella Wijaya,
Ni Luh Made Pertiwi F.

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Bakmi merupakan salah satu kuliner yang dibawa dari dataran Tiongkok oleh imigran China sejak berabad-abad lalu.

Kini bakmi di Indonesia sudah berkembang sendiri dan memiliki resep, bumbu, dan cara mengolah yang khas Indonesia.

Baca juga: Bakmi Bangka Tak Melulu Daging Babi, Toppingnya Ada Banyak

Food blogger spesialis bakmi, Tirta Lie menjelaskan bahwa bakmi Indonesia memiliki cita rasa yang jauh berbeda dengan bakmi asli dari China. Mulai dari rasa, cara penyajian dan bumbu serta rempah yang digunakan.

"Jadi memang bakmi kita mengadaptasi dari China tapi kalau soal penampilan cita rasa itu pasti beda. Saya pernah menyantap bakmi di China sana kebanyakan, mienya langsung berkuah," jelasnya saat ditemui di Baywalk Pluit, Jumat, (29/11/2019).

Baca juga: Tips Membuat Bakmi Ayam yang Enak dan Mudah dari Koki Profesional

Tirta Lie menyatakan jika bakmi-bakmi di China cenderung menggunakan rempah dan bumbu yang banyak. Rasa yang terlalu kuat dari kuah bakmi terasa asing di lidah orang Indonesia.

Bakmi di China juga langsung mencampurkan mi dengan kuah. Alhasil rasa bumbu akan sangat kuat dan dominan.

Berbeda dengan bakmi di China, bakmi di Indonesia memiliki komposisi yang sederhana. Bakmi terdiri dari kaldu, topping, dan mi. Rata-rata bakmi di Indonesia hanya menggunakan bumbu berupa lada, garam, penyedap rasa, dan kecap asin.

Letak perbedaan lainnya adalah cara penyajian. Bakmi China langsung mencampurkan mi ke dalam kuah, lain cerita dengan bakmi Indonesia.

Bakmi di Indonesia akan menyajikan mi yang terpisah dari kuah kaldu dan makanan pendampingnya seperti bakso atau pangsit.

Tak lupa topping yang diletakan di atas mi biasanya berupa ayam rebus atau ayam kecap. Bumbunya pun tidak begitu kuat terasa. Bakmi Indonesia menggunakan bumbu dan rempah yang sangat sederhana.

Komposisi bakmi di Indonesia terdiri dari mi lalu diberi dengan minyak ayam atau bawang putih. Kemudian diberi kecap asin dan sedikit penyedap rasa.

Lalu diberi topping seperti ayam dan kuah kaldu.  Kadang juga mencampurkan lada, tetapi rasa pedas lada hanya terasa sepintas saja di lidah.

Baca juga: 3 Faktor yang Memengaruhi Kelezatan Bakmi, Pencinta Bakmi Harus Tahu

Bakmi di China banyak "bermain" dengan rempah dan bumbu, karena umumnya tidak menggunakan penyedap rasa.

Sementara itu, bakmi di Indonesia seringnya menggunakan penyedap rasa sebagai salah satu bahan penyedap. Pengunaannya yang sedikit, sudah membawa pengaruh yang besar di dalam rasa bakminya.

Tirta Lie juga menjelaskan jika semua itu kembali ke selera setiap orang. Masing-masing lidah menyimpan selera yang berbeda-beda.

"Seribu orang punya lidah itu punya 1.000 selera yang berbeda. Jadi jangan sekali-sekali beranggapan jika bakmi semuanya sama. Semua kembali keselera orang masing-masing kan," ujarnya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Panduan Lengkap ke Desa Wisata Koto Kaciak, Simak Sebelum Datang

Panduan Lengkap ke Desa Wisata Koto Kaciak, Simak Sebelum Datang

Travel Tips
Traveloka Resmikan Wahana Baru di Kidzania Jakarta, Ada Diskon 25 Persen

Traveloka Resmikan Wahana Baru di Kidzania Jakarta, Ada Diskon 25 Persen

Travel Update
Barcelona Hapus Rute Bus dari Google Maps, Ini Alasannya

Barcelona Hapus Rute Bus dari Google Maps, Ini Alasannya

Travel Update
4 Tips Berkunjung ke Desa Wisata Koto Kaciak, Datang Pagi Hari

4 Tips Berkunjung ke Desa Wisata Koto Kaciak, Datang Pagi Hari

Travel Tips
Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

Jalan Jalan
4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

Travel Tips
Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Travel Update
Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Jalan Jalan
Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Jalan Jalan
 7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

Jalan Jalan
5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

Travel Tips
Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Jalan Jalan
Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Travel Update
Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Travel Update
Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com