Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apakah Wahana Permainan Dufan Ramah untuk Penyandang Disabilitas?

Kompas.com - 03/12/2019, 18:45 WIB
Kahfi Dirga Cahya

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Hari Disabilitas Internasional yang jatuh pada hari ini, Selasa (3/12/2019) dirayakan penyandang disabilitas Jabotedabek dengan berwisata di Dunia Fantasi, Ancol, Jakarta Utara.

Kartika (31), penyandang tuna netra asal Sunter, ikut senang mengikuti acara yang digagas komunitas Wisata Kreatif Jakarta.

Kartika mengakui sudah sering ke tempat wisata termasuk Dufan. Namun, kali ini merupakan kali pertama ia ke Dufan sejak menyandang tuna netra.

"Sekarang rasanya beda. Kita ke mana-mana harus ditemani," kata Kartika kepada Kompas.com.

Baca juga: Hari Disabilitas Internasional, Penyandang Disabilitas Wisata Keliling Jakarta dengan Transportasi Umum

Menurutnya, Dufan kini sudah jauh lebih baik untuk fasilitas disabilitas, namun diakui ada beberapa wahana yang terbatas.

Berbeda dengan Kartika, penyandang tunadaksa, Icha (21) yang juga seorang mahasiswi, termasuk salah satu penggemar wahana-wahana ekstrim di Dufan.

Selama menaiki tiga wahana yaitu Ontang-Anting, Alap-Alap, dan Kontiki ia tak merasa takut.

"Ini masih biasa, cuman pusing aja," aku dia.

Baca juga: Industri Pariwisata Diminta Buka Peluang untuk Penyandang Disabilitas

Keberanian yang dimiliki Icha didapat sejak ia mengikuti outbound ketika duduk di bangku sekolah dasar. Dari sana ia mulai berani naik permainan yang memicu adrenalin.

"Dulu sempat ikut outbound, dari situ saya jadi berani. Belum ada yang menantang nih sampai sekarang. Sayang banget saya gak bisa naik wahana Halilintar," cerita Icha.

Menanggapi beberapa wahana yang tidak diperbolehkan untuk penyandang disabilitas, Kepala Bagian Operasional Dunia Fantasi, Dani Hendarman (46) mengatakan ada beberapa hal yang memang menjadi perhatian.

"Beberapa wahana yang tidak diperbolehkan, yang adrenalin tinggi. Itu masalah safety, baling-baling, histeria," kata Dani.

"Kita harus liat karakteristik kebutuhan khususnya dulu, seperti tangan terbatas itu gak bisa wahana yang pegangan, kalau kaki, dia gak bisa mainan seperti zig-zag, dan bombomcar," lanjutnya.

Penyandang disabilitas saat menaiki wahana di Dufan, Ancol, Jakarta, Selasa (3/12/2019). Nicholas Ryan Aditya/KOMPAS.com Penyandang disabilitas saat menaiki wahana di Dufan, Ancol, Jakarta, Selasa (3/12/2019).
Ia melanjutkan, untuk penyandang tunarungu diperbolehkan asalkan ada pendamping.

"Setiap petugas sebelum menjalankan permainan kan harus menjelaskan safety, nah untuk tunarungu, itu kan gak kelihatan kebutuhan khususnya, maka harus disertai pendamping," jelasnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com