KOMPAS.com - Penginapan murah di Yogyakarta selalu jadi incaran para wisatawan. Hal ini tak lepas dari banyaknya perbincangan di media sosial tentang Yogyakarta yang jadi pilihan destinasi wisata akhir tahun.
Menangkap peluang itu, kini banyak hostel atau penginapan murah yang muncul di Yogyakarta, salah satunya adalah hostel Alexiz.
"Basic-nya kami developer properti, tapi ingin menangkap potensi pariwisata di Yogyakarta," kata Arief Budiyanto, salah seorang founder hostel Alexiz.
"Kami lihat lokasi yang kami punya bagus. Daerah Prawirotaman daerah yang disukai turis asing maupun turis milenial karena banyak kafe hits," lanjutnya.
Baca juga: 4 Penginapan Murah di Bandung Selatan, di Bawah Rp 500.000-an
Arief melanjutkan, lokasi hostelnya dekat dengan Alun-Alun Selatan dan Pusat Kota Yogyakarta (Malioboro).
"Apalagi lokasi hostel kami juga dekat dengan coffe shop yang dipakai syuting film AADC 2 yang hits tempo lalu,” katanya.
Hostel Alexiz yang terletak di Jl Prawirotaman 2 No 39, Brotokusman, Yogyakarta didirikan Arief bersama Dimas Laksamana.
Hostel ini memiliki luas 140m2 dan mulai beroperasi bulan Oktober 2019.
Baca juga: 7 Penginapan Murah Meriah di Dekat Stasiun Malang
Harga terjangkau dan desain ciamik
"Dengan harga itu, kami sudah menyediakan fasilitas wifi, water heater, dapur terpisah hingga AC di setiap kamar," ujar Dimas.
Setiap kamar terdiri dari dua tempat tidur tingkat sehingga total ada empat tempat tidur pada setiap unit.
Tak sekadar menawarkan penginapan dengan harga yang terjangkau, hostel ini juga menawarkan desain unik nan eklektik.
Baca juga: 3 Hotel Murah Sekitar Gejayan Yogyakarta, Cocok Buat Backpacker
Hostel Alexiz memadukan beberapa desain menjadi satu kesatuan, sehingga terlihat harmonis mulai dari gaya etnik, seni gambar, lawas hingga natural.
Dari teras rumah, pengunjung akan disambut oleh furnitur bergaya lawas pada meja dan kursinya. Yang unik, jendela antik dibuat menjadi partisi dapur.
Tak hanya kesan tempo dulu, suasana alam juga terasa dari partisi dinding yang terbuat dari material bambu. Dimas mengakui mencari barang-barang antik itu sendiri.
"Untuk furnitur seperti meja dan kursi lawas kami cari di daerah Bantul. Di sana ada tempat yang khusus menjual barang-barang seperti ini," ujar Dimas.
Baca juga: Ini Trik Agar Dapat Hotel Murah untuk Liburan Akhir Tahun
Tak hanya area teras, area kamar mandi juga menjadi point of interest. Kamar mandi yang terbuat dari batu bata ekspos, material bambu dan juga ubin tegel yang otentik membuat sensasi mandi menjadi berbeda.
"Kami ingin orang mendapat experience berbeda ketika mandi di hostel kami,” ujar Arief.
Gaya eklektik juga terlihat hingga area kamar tidur, mulai dari ceiling yang terbuat dari anyaman bambu, lukisan bertema etnik hingga tempat tidur tingkat yang unik.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.