"Jumlahnya ada tiga, Dishub dan Security yang selalu standby mas, kalau ada yang disabilitas baru kita siap membantu," ujarnya.
Sampai di halte TransJakarta Bundaran HI, peserta lalu berpindah ke moda transportasi umum lainnya yaitu MRT. Saat turun untuk menuju MRT, tampak mereka tidak kesulitan karena dibantu oleh petugas yang ada.
Salah satu penyandang disabilitas, Maria Lanina (21) mengaku sudah dua kali naik MRT. Kali pertama ia naik MRT saat ujicoba bulan Maret 2019.
"Waktu itu naik dari Lebak Bulus ke Haji Nawi, waktu itu wow kaget, seperti mimpi, Jakarta sekarang udah oke banget. Udah ada akses untuk kursi roda," ucap Maria.
Kendati sudah mengalami perubahan dalam moda transportasi khususnya MRT, Maria tetap berharap adanya penambahan fasilitas yang lebih layak lagi untuk penyandang disabilitas, salah satunya penambahan seat belt pada tempat khusus pengguna kursi roda.
Setelah naik MRT dan tiba di Stasiun MRT Senayan, penyandang disabilitas lalu diajak berkeliling kota Jakarta menggunakan bus City Tour hingga kembali ke titik kumpul Museum Bank Indonesia.
Berbeda dengan dua moda transportasi sebelumnya, bus City Tour tak banyak dikomentari oleh peserta. Menurut mereka, fasilitas yang ada sudah ramah bagi penyandang disabilitas.
Termasuk adanya aksesibilitas Ram, atau jalur sirkulasi yang memiliki bidang dengan kemiringan tertentu, sebagai alternatif bagi orang yang tidak dapat menggunakan tangga.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.