JAKARTA, KOMPAS.com – Papua dikenal sebagai masyarakat yang masih menjunjung tinggi tradisi adat turun temurun, tak terkecuali untuk metode memasak.
Adalah barapen atau bakar batu, salah satu metode masak ala Papua yang hingga kini masih sering dilakukan.
Baca juga: Tidak Ada Makanan Papua yang Digoreng, Kenapa?
Cara barapen atau bakar batu ini merupakan ritual memasak bersama yang bertujuan untuk memanjatkan rasa syukur, bersilaturahmi dengan keluarga dan kerabat, menyambut kabar bahagia, atau mengumpulkan prajurit untuk berperang.
Salah satu orang yang masih sering menggunakan metode memasak seperti ini adalah Martince atau yang akrab disapa Mama Tien.
Tien adalah salah satu juru masak kuliner khas Papua dalam pameran Ragam Budaya Papua yang digelar di Plaza Sarinah.
Baca juga: 4 Makanan Papua dari Sagu
"Batu kali besar disusun. Lalu api dinyalakan. Batunya disusun rapi baru di atasnya ditata makanan yang mau dimasak, lalu ditimpa dengan batu lagi" jelas Mama Tien kala ditemui Kompas.com pada Kamis (5/12/2019).
Cara bakar batu masih menggunakan api yang dihasilkan oleh kayu. Kayu yang sudah dikumpulkan kemudian dibakar.
Setelah itu ditumpuk dengan batu yang kemudian dimasukkan ke dalam lubang besar. Lubang tersebut kemudian ditutupi dengan dedaunan kering untuk kembali dibakar.
Baca juga: Mengenal Kuliner Papua, Rumit tapi Nikmat
Batu-batu berukuran besar tersebut ditumpuk dengan rapi.
Setelah itu, bahan makanan yang akan dimasak akan ditata di atasnya. Seperti ikan, daging ayam, daging sapi, dan yang paling sering adalah daging babi.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.