"Karena prosesnya lama. Pertama kan bakar kayunya, lalu diletakkan batu. Menunggu batunya panas itu lama sekali," kata Mama Tien.
"Makanya saya sekali masak bakar batu tidak bisa sedikit karena tanggung kalau sedikit," lanjutnya.
Baca juga: 4 Jenis Olahan Sagu dari Raja Ampat, Papua. Bukan Cuma Papeda
Walaupun proses memasaknya cukup lama, itu semua terbayar dengan rasanya yang memang nikmat.
Menurut Rika Ramandey, pemasak yang juga berpengalaman dalam kuliner Papua, cara masak dengan barapen ini juga bisa memberikan karakteristik yang berbeda pada makanan.
"Bisa membuat ikan dan daging jadi tidak berair. Dia tetap lembut tapi tidak basah," kata Rika.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.