Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menikmati Pizza Sayuran di Tengah Hutan Taiwan, Sedapnya...

Kompas.com - 07/12/2019, 16:06 WIB
Sri Noviyanti,
Silvita Agmasari

Tim Redaksi


NANTOU, KOMPAS.com-Aroma pizza baru matang dari oven menguar begitu Pan Shu Juan keluar dari dalam dapur restonya.

Dengan bergegas, ia lantas menaburkan parmesan dan memotong pizza besar dalam pan.

“Enaknya makan panas-panas,” ujarnya mempersilakan kami, Senin (2/12/2019).

Restoran miliknya itu dinamakan White Deer Cafe and Pizzaria. Meskipun restoran dinamakan ala Barat, Pan Shu Juan orang Taiwan tulen. Uniknya, hari itu, ia melayani kami seorang diri.

Baca juga: Hotel Ramah Muslim di Taiwan, Simak Fasilitasnya yang Beda

Pan Shu Juan saat melayani pengunjung.KOMPAS.com/SRI NOVIYANTI Pan Shu Juan saat melayani pengunjung.

Bukan karena tak punya pegawai. Kafe miliknya seharusnya sudah tutup pukul 18.00. Akan tetapi, hari itu spesial, ia membolehkan rombongan kami untuk datang malam.

Pizza yang disajikan olehnya adalah menu lanjutan setelah sebelumnya, ia menawarkan mau makan mie goreng atau nasi goreng pada kami—rombongan media bersama Taiwan Tourism Bureau—malam itu.

Nasi goreng, salah stau menu tambahan yang disajikan di White Deer Cafe and Pizzaria, Nantou, Taiwan.KOMPAS.com/SRI NOVIYANTI Nasi goreng, salah stau menu tambahan yang disajikan di White Deer Cafe and Pizzaria, Nantou, Taiwan.

Di dalam hutan

Kafe yang satu ini berada di kawasan Nantou. Sebelum masuk ke restoran, pengunjung akan melewati jalan yang dihiasi dengan pohon-pohon tinggi, seperti di dalam hutan.

Restorannya bergaya klasik, dihiasi banyak ornamen Do It Yourself (DIY) hasil kerajinan Pan Shu Juan. Sekilas, kamu akan menemukan suasana restoran mirip dengan latar dongeng-dongeng bertema musim dingin dan Natal.

Di sisi luar restoran, ada banyak bangku dengan meja yang dilengkapi payung besar di atasnya.

Begitu masuk ke teras kafe, pengunjung akan disambut oleh tempat bakar pizza yang sangat besar.

Baca juga: Jajan Boba di Taiwan, Apa Bedanya dengan Minuman Boba di Indonesia?

Bakaran pizza ini masih menggunakan kayu bakar, terlihat dari banyaknya gelondongan kayu yang ada di sisinya.

Sayangnya sudah tak difungsikan lagi. Pemilik lebih memilih oven untuk membuat pizzanya matang.

oven kayu bakar besar yang ada di White Deer Cafe and Pizzaria. Oven ini masih menggunakan kayu bakar.KOMPAS.com/SRI NOVIYANTI oven kayu bakar besar yang ada di White Deer Cafe and Pizzaria. Oven ini masih menggunakan kayu bakar.

Pan Shu Juan bilang, kedai itu sering membuat kelas pizza untuk anak-anak.

“Isi pizzanya biasanya sayuran, bisa divariasikan sendiri sesuai sayuran yang tersedia,” ujarnya.

Pan Shu Juan hanya menyediakan pizza sayuran di kafenya. Sama juga seperti yang ia hidangkan pada kami.

Meski demikian, rasanya tak kalah enak dibanding pizza dengan topping daging pada umumnya.

Pizza yang kami nikmati berisi potongan tomat merah, lettuce, jagung muda, sawi, kol, paprika aneka warna, jamur, juga tak lupa keju melimpah dan taburan parmesan. Begitu matang, yang tercium adalah aroma keju yang kuat.

Begitu dcicip, lelehan tomat berpadu sayuran menambah lengkap rasanya, di antara gurih dan asin, juga garingnya sayuran yang berpadu dengan adonan pizza tipis.

Apalagi bila terkena potongan dan lelehan tomat. Hmm...sedapnya.

Rombongan Taiwan Tourism Bureau berfoto bersaa dengan pemilik kedai, Pan Shu Juan.KOMPAS.com/SRI NOVIYANTI Rombongan Taiwan Tourism Bureau berfoto bersaa dengan pemilik kedai, Pan Shu Juan.

Hari itu, total ada tiga pan pizza yang ia sajikan pada kami. Setiap satu pan datang, ia selalu mengulangi pesan, “Ayo, enak dimakan panas-panas.”

Seporsi pan pizza ukuran besar itu, dalam buku menu dihargai 800 dollar baru Taiwan (NTD) atau berkisar Rp 400.000 menggunakan kurs saat ini.

Sedikit mahal, tapi layak untuk sebuah sajian yang fresh dengan suasana damai dan udara segar di dalam hutan. Sungguh pengalaman tak terlupakan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com