Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Supaya Tidak Tertipu, Lakukan Hal-hal Berikut agar Open Trip Aman

Kompas.com - 08/12/2019, 09:10 WIB
Syifa Nuri Khairunnisa,
Kahfi Dirga Cahya

Tim Redaksi

Menurut Ketua Dewan Penasehat Indonesia Tour Leader Association (ITLA ) Rudiana, open trip adalah perjalanan oleh orang yang memesan destinasi sendiri, tetapi tiket dan akomodasinya sudah ada.

Tidak bergantung dengan grup yang selama ini jadi sistem yang berlaku di paket perjalanan konvensional.

Hal ini menyebabkan tidak bisa diprediksinya sistem kerja di open trip.

2. Sudah Bergabung dengan Asosiasi

Selanjutnya, wisatawan juga dianjurkan untuk memilih travel agent yang sudah bergabung dengan asosiasi seperti Astindo.

Baca juga: Ini yang Harus dilakukan Jika Tertipu Open Trip dan Tour Leader Bermasalah

Hal ini membuat rekam jejak travel agent tersebut bisa dengan mudah dipelajari dan diawasi.

"Teliti sebelum membeli. Artinya jangan mudah percaya untuk penawaran open trip yang sumbernya tidak jelas, apalagi tanpa menggunakan travel agent terpercaya, fatal akibatnya,” ujar Rudiana.

Menurutnya, jika nanti kinerja tour leader yang tergabung dalam ITLA kurang baik, kasusnya akan beredar cepat dan ditangani asosiasi.

Namun kasus akan sulit untuk ditangani jika penyelenggara trip tidak bergabung dari asosiasi mana pun.

3. Cek Rekening Transaksi

Langkah pencegahan selanjutnya adalah hanya mentransfer dana perjalanan ke rekening perusahaan.

Menurut Pauline, hal ini bisa meminimalisir terjadinya penipuan. Jangan bertransaksi dengan rekening atas nama pribadi.

Baca juga: Ini Karakteristik Wisatawan yang Doyan Ikut Open Trip

4. Bandingkan Harga Paket

Kemudian para calon wisatawan juga bisa membandingkan harga paket yang ditawarkan oleh penyelenggara open trip.

Biasanya orang tertipu karena iming-iming harga paket yang jauh lebih murah dari harga pasaran. Namun sebenarnya, itu bisa jadi bumerang.

Ilustrasi wisatawan asingKOMPAS.COM/I MADE ASDHIANA Ilustrasi wisatawan asing
"Membandingkan harga juga perlu. Bandingkan dengan harga yang ada di OTA atau travel agent lain. Jika range-nya jauh berbeda, misal sampai jutaan ya sudah pasti palsu," katanya.

"Misal ke Korea biasa paket delapan juta. Ini dia menawarkan hanya empat juta, jelas enggak mungkin," lanjutnya.

Baca juga: Open Trip Perkuat Ikatan Trip Leader di Indonesia

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com