Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gurindam 12, Puisi Melayu Tentang Kehidupan yang Lahir di Pulau Penyengat

Kompas.com - 09/12/2019, 21:07 WIB
Syifa Nuri Khairunnisa,
Silvita Agmasari

Tim Redaksi

PULAU PENYENGAT, KOMPAS.COM - Matahari baru saja muncul dari tempat peristirahatannya. Samar-samar cahaya hangat menerpa wajah kami yang sedang dalam perjalanan menuju Pulau Penyengat, sebuah pulau kecil yang terletak tak jauh dari Pulau Bintan.

Pagi itu arus lalu lintas kapal pompong atau kapal kecil dari kayu yang kami naiki terlihat cukup ramai. Anak-anak sekolah dan para pekerja terlihat sibuk menyeberangi perairan menuju dermaga di Tanjung Pinang.

Sesampainya di dermaga, saya dan rombongan Familiarization Trip yang diadakan oleh Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif pun langsung disambut oleh beberapa papan kayu bertuliskan pantun yang tergantung di langit-langit dermaga.

Gurindam 12 karya Raja Ali Haji yang dapat dibaca di sepanjang makam Raja Ali Haji, Raja Ahmad, dan Engku Putri Hamidah Gurindam 12 karya Raja Ali Haji yang dapat dibaca di sepanjang makam Raja Ali Haji, Raja Ahmad, dan Engku Putri Hamidah
Pulau Penyengat memang terkenal sebagai tempat lahirnya Raja Ali Haji, sang pencipta Gurindam 12, sebuah puisi Melayu yang berisikan berbagai macam nasihat kehidupan. Pulau Penyengat memang terkenal sebagai pulau para cendekiawan dan sastrawan.

Tak hanya soal sastra, Pulau Penyengat juga dikenal sebagai pusat keilmuan. Hal tersebut jadi salah satu dasar ditetapkannya Pulau Penyengat sebagai Kawasan Cagar Budaya pada tahun 2018 lalu.

Baca juga: Panduan Transportasi Menuju Pulau Penyengat

Gurindam 12 dan Raja Ali Haji

Gurindam 12 di Pulau Penyengat, Provinsi Kepulauan Riau, Sabtu (14/1/2017). Pulau Penyengat dikenal sebagai destinasi wisata religi dan wisata sejarah rumpun Melayu.KOMPAS.com/ANDRI DONNAL PUTERA Gurindam 12 di Pulau Penyengat, Provinsi Kepulauan Riau, Sabtu (14/1/2017). Pulau Penyengat dikenal sebagai destinasi wisata religi dan wisata sejarah rumpun Melayu.

Sang pencipta Gurindam 12, Raja Ali Haji adalah pujangga tersohor Melayu yang diangkat menjadi pahlawan nasional. Ia ahli di bidang sastra. Gurindam 12 karya Raja Ali Haji kini tak bisa dipisahkan dari kebudayaan orang Melayu.

Ia menulis karya ini di Pulau Penyengat pada 1847, karya ini terdiri dari 12 pasal yang berisikan nasihat dan petunjuk hidup dalam jalan agama Islam khususnya.

Walaupun karyanya yang paling populer adalah Gurindam 12, Raja Ali Haji juga dianggap sebagai orang yang berjasa besar dalam perkembangan Bahasa Indonesia.

Dua karya Raja Ali Haji adalah buku berjudul Bustan Al Katibin yang mendeskripsikan tata cara penulisan bahasa Melayu yang sesuai dengan ejaan Arab-Melayu dan Kitab Pengetahuan Bahasa atau sejenis Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) kini.

“Biasanya orang mengenal Raja Ali Haji sebagai pencipta Gurindam 12. Namun sebenarnya ia diangkat jadi pahlawan nasional karena dua buku ini. Bustan Al Katibin semacam Ejaan Yang Disempurnakan atau EYD,” jelas Alfi Rizwan, interpreter yang mendampingi rombongan kami dari Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Pulau Penyengat pada Selasa (26/2/2019).

Baca juga: 8 Paket Wisata Pulau Penyengat, Dari Tur Masjid Sampai Kelas Memasak

Syair Raksi dan Astrologi Raja Ahmad

Gedung Tabib yang kini hanya tersisa reruntuhannya saja. Gedung Tabib yang kini hanya tersisa reruntuhannya saja.

Selain Raja Ali Haji, Raja Ahmad yang merupakan ayah dari Raja Ali Haji juga seorang sastrawan. Ia dan Raja Ali Haji yang menunaikan ibadah haji ke Mekkah sempat mempelajari berbagai ilmu termasuk ilmu astrologi.

“Raja Ahmad itu pengarang Syair Raksi. Syair Raksi ini tentang astrologi. Tidak banyak kajian soal ini sayangnya,” ujar Alfi Rizwan yang akrab disapa Obi.

Syair Raksi ini memanfaatkan ilmu astrologi salah satunya untuk menginterpretasikan persoalan jodoh seseorang. Raja Ahmad lewat Syair Raksi memberikan angka untuk tiap huruf Arab. Huruf-huruf tersebut kemudian bisa disusun sesuai dengan nama seseorang.

Baca juga: Sarapan Nasi Dagang Khas Melayu, Nasi Uduknya Pulau Penyengat

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com