Tur kedua adalah berkeliling Masjid Raya Sultan Riau. Masjid ini telah berdiri sejak tahun 1863 dan tak banyak berubah sejak itu. Dulu masjid ini dibuat dari kayu, tapi direnovasi menjadi terbuat dari beton oleh Raja Abdurrahman pada 1872.
Di masjid ini, pengunjung wajib menggunakan pakaian sopan. Bagi perempuan harus mengenakan selendang yang menutupi rambut. Di dalam masjidnya, pengunjung tak boleh mengambil foto agar tidak mengganggu aktivitas ibadah di dalamnya.
Di sini, pengunjung bisa menemukan dan mendengar cerita soal masjid yang jadi saksi bisu sejarah Pulau Penyengat. Untuk bisa mengikuti tur ini, kamu perlu membayar sekitar Rp 25.000 - Rp 50.000 saja.
Baca juga: Masjid di Pulau Penyengat, Konon Dibangun dengan Bahan Putih Telur
Pulau Penyengat juga dikenal sebagai pulau literasi. Pasalnya, banyak cendikiawan yang tinggal dan melahirkan karyanya di sini. Salah satu yang paling terkenal adalah Raja Ali Haji yang juga bergelar pahlawan nasional di bidang sastra dengan Gurindam 12-nya yang terkenal.
Dalam tur ini, kamu akan diajak untuk mengunjungi makam-makan bersejarah seperti makam Raja Ali Haji dan makam Engku Puteri. Untuk bisa mengikutinya, kamu harus mengeluarkan biaya sebesar Rp 80.000 - Rp 280.000 untuk berkeliling pulau selam kurang lebih 2 jam.
Setelah dibuat lelah dengan beragam tur berkeliling pulau, kami akhirnya bisa beristirahat sambil menikmati makan siang dengan berbagai makanan khas Melayu. Bertempat di area Balai Adat Pulau Penyengat, serangkaian makanan telah disiapkan untuk kami.
Menunya sendiri begitu menggiurkan, ada nasi berbumbu, daging masak kurma, pacri nanas, acar kuning, dan ayam kecap. Tak hanya itu saja, ada juga minuman penyegar khas Melayu bernama dohot yang bisa mencegah panas dalam. Untuk bisa menikmati pengalaman ini, kamu perlu mengeluarkan kocek sebasar Rp 50.000 - Rp 80.000 saja.
Baca juga: Melihat Pembuatan Kecap Nomor 1 di Tanjung Pinang
Setelah kenyang, kami pun diajak ke perpustakaan kecil milik Pokdarwis untuk bergurindam. Gurindam 12 yang dijadikan bahan kami bergurindam adalah hasil ciptaan Raja Ali Haji, seorang tokoh sejarah dari kerajaan Riau-Lingga-Johor-Pahang yang juga jadi leluhur masyarakat Penyengat.
Pengalaman bergurindam ini dipandu oleh seorang interpreter atau pemandu yang mengajarkan bagaimana cara bergurindam dengan bahasa Melayu yang indah. Untuk bisa merasakan pengalaman ini, kamu perlu merogoh kocek sebesar Rp 80.000 - Rp 280.000.