TAPANULI UTARA, KOMPAS.com - Pulau Samosir bukan satu-satunya pulau yang berada di tengah Danau Toba.
Ada Sibandang, pulau lain yang juga terletak di danau alami di Sumatera Utara tersebut.
Baca juga: Hanya Ada Dua di Dunia, Uniknya Pemandian Air Soda di Tapanuli Utara
Pulau yang berlokasi di wilayah Tapanuli Utara ini memiliki beberapa pesona yang patut untuk dikunjungi.
Salah satu obyek yang menarik adalah desa pengrajin ulos yang dulunya diperuntukan kepada para Raja Batak.
Jika tertarik, berikut 4 hal yang kamu bisa temukan saat wisata ke Pulau Sibandang.
Konon, ulos dari Desa Papande tidak diperuntukan kepada orang biasa, namun hanya kepada para raja Batak. Oleh karena itu, Ulos Harungguan terkenal sebagai ulos mewah.
Baca juga: Ulos Tidak Cuma Kain, Ragam Ulos di Suku Batak
Dalam proses pembuatannya dikerjakan oleh masyarakat lokal dari generasi muda hingga tua.
Jika kamu ingin mencari ulos dengan motif yang indah dan kualitas yang baik, maka bisa berkunjung ke Desa ini.
"Dulu ada pesanan yang datang dari luar negeri, wisatawan lokal yang datang juga beli ulos di sini," jelas salah satu pengrajin ulos, Dewita, saat ditemui di Desa Papande, Rabu, (4/12/2019).
Di Pulau Sibandang wisatawan juga dapat menikmati Hoda-Hoda--salah satu ritual kuno masayrakat Desa Sampuran yang dipadukan dengan tarian Mossak--sebagai seni budaya.
Tarian ini sejenis ilmu bela diri silat dari tanah Batak. Jika di Pulau Jawa pola tariannya mirip kuda lumping.
3. Berburu Mangga
Pulau Sibandang juga dikenal dengan sebutan Pulau Mangga. Sebab, di pulau ini banyak pohon mangga tumbuh dan memiliki buah yang manis.
Bahkan, pulau ini menjadi salah satu penghasil mangga yang manis dan lezat di sekitaran Danau Toba dan dijual ke berbagai daerah di provinsi Sumatera Utara.
Buah Mangga masak memiliki daging buah berwarna kuning, lembut, berserat dan penuh sari buah.
Setiap perkarangan penduduk hampir pasti memiliki pohon mangga, mulai dari rumah tepi Danau Toba hingga ke pegunungan.
Pada bulan Januari hingga Februari adalah waktu yang tepat untuk menikmati mangga di desa ini. Ukurannya tidak terlalu besar, namun rasa manisnya, sehingga pantas diacungi jempol.
Rumah dari Raja pertama di Sibandang rumah atau Kepala Nagari Raja Gukguk sudah berusia kurang lebih 300 tahun.
Konon, warna merah pada ukiran rumah tersebut adalah darah manusia atau pawa lawan yang berhasil di taklukan oleh Kepala Nagari Raja Gukguk.
Namun sayangnya rumah tersebut kurang perawatan, sehingga termakan rayap dan sudah mengalami kerapuhan.
Baca juga: Salib Kasih, Monumen Misionaris Nomensen di Tapanuli Utara
Lalu ada situs berupa Partukkoan yang merupakan kursi batu tempat raja raja dahulu untuk melakukan rapat musyawarah.
Minat berkunjung ke Pulau Sibandang?
Lokasinya tidak terlalu jauh, yakni hanya sekitar 45 menit dari Bandara Silangit. Untuk mencapai Sibandang, kita harus menyeberangi Danau Toba dari Pelabuhan Muara.
Perjalanan menuju Pulau Sibandang dapat di tempuh dengan menggunakan kapal boat melalui 3 jalur: Pelabuhan Muara, Balige, atau Nainggolan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.