JAKARTA, KOMPAS.com – Selain udara sejuk, Bandung Selatan selalu jadi tujuan menikmati pemandangan alam indah. Daerah ini juga memiliki tempat wisata alam yang wajib dikunjungi.
Bandung Selatan sendiri punya dua tempat wisata alam terkenal--Ciwidey dan Pangalengan.
Baca juga: 4 Penginapan Murah di Bandung Selatan, di Bawah Rp 500.000-an
Untuk lebih lengkap, Kompas.com membuat rekomendasi wisata di Bandung Selatan, sehingga bisa jadi panduan berwisata di daerah Jawa Barat tersebut.
Ciwidey
1. Kawah Putih
Kawah Putih jadi salah satu tempat wisata Ciwidey yang ikonik. Kawah Putih adalah danau kawah dari Gunung Patuha yang punya ketinggian 2.434 meter di atas permukaan laut.
Kawah Putih terletak agak jauh di kaki Gunung Patuha, atau tepatnya di Jalan Raya Soreang, Ciwidey. Pengunjung perlu menaiki kendaraan menuju pintu masuk pejalan kaki.
Untuk menuju ke sana, ada dua pilihan: kendaraan pribadi dan angkutan umum.
Kawah Putih ini unik karena kawahnya selalu berubah warna, menyesuaikan kadar belerang yang ada di dalam air. Udaranya dingin dan alam sekitarnya terlihat putih seperti hutan mati.
Harga tiket masuk kawah putih adalah Rp 18.000 per orang, namun belum termasuk tarif parkir dan harga angkutan umum yang mengangkut pengunjung dari dan ke lokasi kawah.
Baca juga: Menghabiskan Akhir Pekan di Kawah Putih Ciwidey
Rasanya belum lengkap ke Ciwidey jika tidak memetik stroberi langsung di kebun. Di sepanjang Jalan Ciwidey kamu bisa memetik stroberi di kebun yang dibuka untuk umum.
Kamu bisa dengan bebas memetik stroberi yang sudah matang. Kamu tidak perlu bayar tiket masuk, cukup bayar buah stroberi yang sudah dipetik, Rp 30.000 – Rp 50.000 per kilogram.
Baca juga: Mudik ke Bandung, Liburan ke Ciwidey
Hamparan kebun teh Rancabali terkenal sebagai salah satu kebun teh yang paling indah. Hamparan kebun teh di sepanjang bukit-bukit memberikan suasana sejuk.
Kebun teh Rancabali cocok jika dijadikan sebagai latar berswafoto bersama keluarga. Tak itu saja, sesekali juga ada pemetik daun teh yang bisa jadi objek atau latar foto.
Tak jauh dari kebun teh, terdapat air terjun tersembunyi bernama Curug Tilu. Lokasi kebun teh ini ada di Jalan Rancabali, Ciwidey, Bandung.
Baca juga: Akses Jalan Ciwidey-Rancabali Dikeluhkan Wisatawan
Driam Riverside jadi tempat menarik yang harus kamu kunjungi. Tempat ini berada di tepian sungai dengan pemandangan alam yang indah.
Ada juga berbagai fasilitas dan aktivitas seperti outbound dan spot foto Instagramable. Tak itu saja, ada juga kolam renang untuk anak-anak, tempat menginap, dan restoran.
Baca juga: 10 Oleh-oleh Kekinian Bandung yang Wajib Kamu Beli
5. Glamping Legok Kondang Lodge
Untuk penginapan, bagi kamu yang ingincamping, tapi tak mau repot, maka bisa mencoba Glamping Legok Kondang Lodge. Lokasinya berada di lembah hutan pinus.
Fasilitas yang ditawarkan beragam. Dengan tenda berkonsep hotel bintang lima, fasilitasnya meliputi kasur dan bantal, selimut, televisi, hingga kamar mandi.
Kamu juga bisa ikut berbagai kegiatan menarik untuk menghabiskan waktu, seperti memberi makan kelinci dan rusa, menangkap ikan, trekking di hutan, paintball hingga arung jeram.
Untuk tarif menginap, mulai dari Rp 1.200.000 per malam, namun tergantung dengan jenis tenda atau kamar yang akan diambil.
Baca juga: 10 Tempat Glamping yang Bisa Jadi Pilihan Akhir Pekan
Situ Cileunca adalah danau buatan yang ada di daerah Warnasari, Pangalengan. Situ ini tak berbeda jauh dengan Situ Pangalengan.
Situ Cileunca berupa danau luas di mana pengunjung bisa beriwisata dengan menaiki kapal kayu kecil untuk berkeliling.
Di tempat wisata ini kamu juga bisa melakukan aktivitas rafting atau arung jeram yang meliputi aliran Sungai Palayangan. Jika tertarik, maka langsung hubungi pengelola.
Tarif untuk arung jeram sendiri bervariasi, tergantung pengelola yang dipilih. Namun, kisaran harganya antara Rp 150.000–Rp 600.000 per pax. Tiap pax-nya bisa diisi oleh 4-20 orang.
Harga kisaran di atas biasanya sudah termasuk pemandu, kelengkapan keamanan, asuransi, tiket objek wisata, dan makanan.
Baca juga: Paket Hotel Tahun Baru 2020 di Bandung, Ini 9 Rekomendasinya
Gunung Nini sendiri adalah wilayah yang cukup luas, meliputi perkebunan teh Malabar dan rumah Bosscha.
Sejarahnya, Gunung Nini berupa bukit yang digunakan oleh Karel Albert Rudolf Bosscha untuk mengawasi perkebunan tehnya.
Baca juga: Bosscha Menyibak Lautan Cahaya
Di sini juga terdapat rumah Bosscha yang memiliki banyak peninggalan dari zaman Belanda dahulu. Arsitekturnya masih asli, dengan berbagai interior abad ke-18.
Harga tiket masuk rumah Bosscha adalah Rp 5.000 per orang.
Selain rumah, ada juga makam Bosscha yang dimakamkan di tengah kebun dan dikelilingi hutan kecil. Bentuk makamnya unik--lingkaran dengan atap bundar, khas arsitektur Eropa.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.