Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Catat, Pilihan Wisata Bareng Anak di Bandung Selatan

Kompas.com - 25/12/2019, 09:15 WIB
Syifa Nuri Khairunnisa,
Kahfi Dirga Cahya

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Selain udara sejuk, Bandung Selatan selalu jadi tujuan menikmati pemandangan alam indah. Daerah ini juga memiliki tempat wisata alam yang wajib dikunjungi.

Bandung Selatan sendiri punya dua tempat wisata alam terkenal--Ciwidey dan Pangalengan.

Baca juga: 4 Penginapan Murah di Bandung Selatan, di Bawah Rp 500.000-an

Untuk lebih lengkap, Kompas.com membuat rekomendasi wisata di Bandung Selatan, sehingga bisa jadi panduan berwisata di daerah Jawa Barat tersebut.

Ciwidey

1. Kawah Putih

 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 

Air nya mulai naik lagi.. Kuy ah liburan tahun baru nya kesini aja #newyear #indonesia #jawabarat #kawahputih #ciwidey #bandung #juara #jabarjuara #piknik #travel #tours

Sebuah kiriman dibagikan oleh Kawah Putih Ecotourism (@kawahputih_official) pada 17 Des 2019 jam 7:35 PST

Kawah Putih jadi salah satu tempat wisata Ciwidey yang ikonik. Kawah Putih adalah danau kawah dari Gunung Patuha yang punya ketinggian 2.434 meter di atas permukaan laut.

Kawah Putih terletak agak jauh di kaki Gunung Patuha, atau tepatnya di Jalan Raya Soreang, Ciwidey. Pengunjung perlu menaiki kendaraan menuju pintu masuk pejalan kaki.

Untuk menuju ke sana, ada dua pilihan: kendaraan pribadi dan angkutan umum.

Kawah Putih ini unik karena kawahnya selalu berubah warna, menyesuaikan kadar belerang yang ada di dalam air. Udaranya dingin dan alam sekitarnya terlihat putih seperti hutan mati.

Harga tiket masuk kawah putih adalah Rp 18.000 per orang, namun belum termasuk tarif parkir dan harga angkutan umum yang mengangkut pengunjung dari dan ke lokasi kawah.

Baca juga: Menghabiskan Akhir Pekan di Kawah Putih Ciwidey

2. Memetik stroberi

Rasanya belum lengkap ke Ciwidey jika tidak memetik stroberi langsung di kebun. Di sepanjang Jalan Ciwidey kamu bisa memetik stroberi di kebun yang dibuka untuk umum.

Kamu bisa dengan bebas memetik stroberi yang sudah matang. Kamu tidak perlu bayar tiket masuk, cukup bayar buah stroberi yang sudah dipetik, Rp 30.000 – Rp 50.000 per kilogram.

Baca juga: Mudik ke Bandung, Liburan ke Ciwidey

3. Kebun Teh Rancabali

 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 

???????? . . . . ???? : @liviafitrianti

Sebuah kiriman dibagikan oleh Mutia Archam (@tekkk_99) pada 17 Nov 2018 jam 4:12 PST

Hamparan kebun teh Rancabali terkenal sebagai salah satu kebun teh yang paling indah. Hamparan kebun teh di sepanjang bukit-bukit memberikan suasana sejuk.

Kebun teh Rancabali cocok jika dijadikan sebagai latar berswafoto bersama keluarga. Tak itu saja, sesekali juga ada pemetik daun teh yang bisa jadi objek atau latar foto.

Tak jauh dari kebun teh, terdapat air terjun tersembunyi bernama Curug Tilu. Lokasi kebun teh ini ada di Jalan Rancabali, Ciwidey, Bandung.

Baca juga: Akses Jalan Ciwidey-Rancabali Dikeluhkan Wisatawan

4. Driam Riverside

Driam Riverside jadi tempat menarik yang harus kamu kunjungi. Tempat ini berada di tepian sungai dengan pemandangan alam yang indah.

Ada juga berbagai fasilitas dan aktivitas seperti outbound dan spot foto Instagramable. Tak itu saja, ada juga kolam renang untuk anak-anak, tempat menginap, dan restoran.

Baca juga: 10 Oleh-oleh Kekinian Bandung yang Wajib Kamu Beli

5. Glamping Legok Kondang Lodge

 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 

Langit cerah menaungi... kemah/villa orang ????

Sebuah kiriman dibagikan oleh Pradikha Bestari (@pradikhabestari) pada 13 Des 2019 jam 12:51 PST

Untuk penginapan, bagi kamu yang ingincamping, tapi tak mau repot, maka bisa mencoba Glamping Legok Kondang Lodge. Lokasinya berada di lembah hutan pinus.

Fasilitas yang ditawarkan beragam. Dengan tenda berkonsep hotel bintang lima, fasilitasnya meliputi kasur dan bantal, selimut, televisi, hingga kamar mandi.

Kamu juga bisa ikut berbagai kegiatan menarik untuk menghabiskan waktu, seperti memberi makan kelinci dan rusa, menangkap ikan, trekking di hutan, paintball hingga arung jeram.

Untuk tarif menginap, mulai dari Rp 1.200.000 per malam, namun tergantung dengan jenis tenda atau kamar yang akan diambil.

Baca juga: 10 Tempat Glamping yang Bisa Jadi Pilihan Akhir Pekan

Pangalengan

6. Situ Cileunca

 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 

We need to be reminded sometimes that a sunrise last but a few minutes. But its beauty can burn in our hearts eternally . . Location : Cileunca Lake Pangalengan Bandung West Java Indonesia . . . . . . Repost @regallery_ from @muhammadsidik99 . Mau repost? Tag @regallery_ dan #Zgraph disetiap momenmu.. . #bandungbanget #sumedangbanget#cimahi_banget #jogyaistimewa #jogyabanget #fotograferbandung #fotografercimahi #Zgraph #indonesiabanget #pesonaindonesia #bogorpisan #fotografi #senja #sunset #sunrise #visitjakarta #visitbandung #visitbali #visitbogor #visitrajaampat #vektormurah #photoshootmurah #damailahindonesiaku #ragamnusantara #explorepetualang #situcileunca

Sebuah kiriman dibagikan oleh Zgalery (@regallery_) pada 23 Des 2019 jam 7:20 PST

Situ Cileunca adalah danau buatan yang ada di daerah Warnasari, Pangalengan. Situ ini tak berbeda jauh dengan Situ Pangalengan.

Situ Cileunca berupa danau luas di mana pengunjung bisa beriwisata dengan menaiki kapal kayu kecil untuk berkeliling.

Di tempat wisata ini kamu juga bisa melakukan aktivitas rafting atau arung jeram yang meliputi aliran Sungai Palayangan. Jika tertarik, maka langsung hubungi pengelola.

Tarif untuk arung jeram sendiri bervariasi, tergantung pengelola yang dipilih. Namun, kisaran harganya antara Rp 150.000–Rp 600.000 per pax. Tiap pax-nya bisa diisi oleh 4-20 orang.

Harga kisaran di atas biasanya sudah termasuk pemandu, kelengkapan keamanan, asuransi, tiket objek wisata, dan makanan.

Baca juga: Paket Hotel Tahun Baru 2020 di Bandung, Ini 9 Rekomendasinya

7. Gunung Nini dan Perkebunan Teh Malabar

 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 

@Regranned from @ernasunariyah - Sebuah bangunan bergaya arsitektur Eropa yang terletak di tengah perkebunan teh Malabar. Rumah yang didirikan tahun 1896, dengan cerobong menjulang dan pilar persegi serta kolom jendela melengkung. Bagian atap berbentuk segitiga mengadaptasi atap rumah tradisional. . . Disinilah K.A.R Bosscha menghabiskan waktunya selama 30 tahun lebih untuk memikirkan bagaimana memajukan perkebunan teh Malabar saat itu. . . Selengkapnya tentang rumah Bosscha bisa dibaca di blog. Link di bio. Silahkan berkunjung! ???? #rumahbosscha #bosscha #malabar #pangalengan #myheritagetrip #bandung #wisatasejarah #mooibandoeng #komunitasaleut #preangerplanter - #regrann

Sebuah kiriman dibagikan oleh Komunitas Aleut! (@komunitasaleut) pada 28 Nov 2017 jam 6:56 PST

Gunung Nini sendiri adalah wilayah yang cukup luas, meliputi perkebunan teh Malabar dan rumah Bosscha.

Sejarahnya, Gunung Nini berupa bukit yang digunakan oleh Karel Albert Rudolf Bosscha untuk mengawasi perkebunan tehnya.

Baca juga: Bosscha Menyibak Lautan Cahaya

Di sini juga terdapat rumah Bosscha yang memiliki banyak peninggalan dari zaman Belanda dahulu. Arsitekturnya masih asli, dengan berbagai interior abad ke-18.

Harga tiket masuk rumah Bosscha adalah Rp 5.000 per orang.

Selain rumah, ada juga makam Bosscha yang dimakamkan di tengah kebun dan dikelilingi hutan kecil. Bentuk makamnya unik--lingkaran dengan atap bundar, khas arsitektur Eropa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Travel Update
Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Travel Update
Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Hotel Story
Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Travel Update
5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

Jalan Jalan
Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Travel Update
4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

Jalan Jalan
Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Travel Update
5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

Jalan Jalan
Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Travel Update
Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Jalan Jalan
Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Travel Update
Tips Pilih Makanan yang Cocok untuk Penerbangan Panjang

Tips Pilih Makanan yang Cocok untuk Penerbangan Panjang

Travel Tips
Harapan Pariwisata Hijau Indonesia pada Hari Bumi 2024 dan Realisasinya

Harapan Pariwisata Hijau Indonesia pada Hari Bumi 2024 dan Realisasinya

Travel Update
5 Tips Menulis Tanda Pengenal Koper yang Aman dan Tepat

5 Tips Menulis Tanda Pengenal Koper yang Aman dan Tepat

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com