Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Liburan Natal, Wisata Religi 6 Gereja Kuno di Jakarta

Kompas.com - 25/12/2019, 14:50 WIB
Yana Gabriella Wijaya,
Kahfi Dirga Cahya

Tim Redaksi

Pieter Van Hoorn, anak dari Gubenur Jenderal Hindia Belanda saat itu memutuskan untuk membangun Gereja tersebut.

Ketika memasuki gereja, pengunjung seakan dibawa ke masa lampau. Sebelah kiri gereja terdapat organ tua dan sebelah kanan terdapat mimbar megah.

Interior gereja masih mempertahankan keasliannya, temasuk bangku dari ebony (kayu hitam), kursi majelis, cawan, kursi panjang.

Kemudian chandelier dari tembaga kuning yang dilengkapi pemantul cahaya berbentuk perisai dihiasi lambang Batavia.

Mimbar gereja bergaya Barok karya H. Bruiyn juga termasuk perabotan asli Gereja. Kanopi yang menaungi mimbar ditopang dua tiang ulir dengan gaya ikonik, serta tiga tonggak perunggu dari mimbar.

Selain mimbar dan kubah, orgel juga menjadi daya tarik Gereja Sion. Diletakkan di balkon seberang altar, orgel pemberian putri Pendeta Maurits Mohr pada tahun 1800-an itu masih terpelihara dengan baik.

 

Tepat di bawah balkon orgel terdapat tiga deret bangku gubernur jenderal dari pertengahan abad ke-17. Bangku itu berasal dari Gereja Salib.

Bangku tersebut digunakan para elit politik Hindia Belanda saat beribadah di Gereja Salib.

6. Gereja Tugu

Gereja Tugu berdiri kokoh di kawasan Semper, Jakarta Utara. Gereja Tugu merupakan gereja yang dibangun oleh Belanda sebagai tempat ibadah di Kampung Tugu.

Dulunya Kampung ini adalah kawasan untuk menampung masyarakat Portugis yang diasingkan oleh Belanda dari Batavia. Mereka adalah tawanan yang dibawa dari Malaka ke Batavia setelah daerah itu ditaklukan oleh Belanda.

Di tahun 1600-an mereka akhirnya menetap dan menikah dengan warga sekitar.

Suasana Persiapan Natal di Gereja TuguKompas.com / Gabriella Wijaya Suasana Persiapan Natal di Gereja Tugu
Baca juga: Unik, di Gereja Tugu Jakarta Ibadah Natal Diiringi Keroncong

Percampuran budaya dari Portugis dan Betawi menimbulkan budaya baru.

Orang Portugis yang gemar bernyanyi dan berpesta tetap mempertahankan budayanya itu. Konon Kampung Tugu dikelilingi dengan hutan yang lebat.

Mereka menciptakan alat musik dari kayu hutan yang hasil bunyinya "crong...crong...crong".

Musik itu yang kini dikenal dengan musik keroncong. Hingga saat ini musik Keroncong masing mengisi acara-acara besar seperti Natal.

Dalam bentuknya yang paling awal, moresco diiringi oleh musik dawai, seperti biola, ukulele, serta selo. Musik kronsong akan digunakan dalam perayaan hari besar seperti Natal.

Baca juga: Menelusuri Kampung Tugu, Jejak Portugis di Utara Jakarta

Wisata Religi keliling gereja kuno direalisasikan dalam tur Wisata Bhineka Spesiap Natal, Jelajah Gereja Kuno.

Kegiatan tersebut diselenggarakan oleh Wisata Krestif Jakarta dan diikuti oleh 21 rombongan. Kegiatan ini diadakan pada hari Sabtu (21/21/2019).

Ira Lathief, sebagai pemandu dan pendiri komunitas Jakarta Food Travel (JFT) menjelaskan, acara ini diadakan untuk menjunjung tingkat toleransi umat beragama.

"Saya senang sekali yang ikut tur ini orangnya sangat beragam dari Protestan, Katolik, dan Muslim. Tur keliling Gereja kuno ini bertujuan untuk menjujung toleransi antar umat beragama," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Travel Update
Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Hotel Story
Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Travel Update
5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

Jalan Jalan
Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Travel Update
4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

Jalan Jalan
Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Travel Update
5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

Jalan Jalan
Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Travel Update
Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Jalan Jalan
Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Travel Update
Tips Pilih Makanan yang Cocok untuk Penerbangan Panjang

Tips Pilih Makanan yang Cocok untuk Penerbangan Panjang

Travel Tips
Harapan Pariwisata Hijau Indonesia pada Hari Bumi 2024 dan Realisasinya

Harapan Pariwisata Hijau Indonesia pada Hari Bumi 2024 dan Realisasinya

Travel Update
5 Tips Menulis Tanda Pengenal Koper yang Aman dan Tepat

5 Tips Menulis Tanda Pengenal Koper yang Aman dan Tepat

Travel Tips
Turis China Jatuh ke Jurang Kawah Ijen, Sandiaga: Wisatawan agar Dipandu dan Mengikuti Peraturan

Turis China Jatuh ke Jurang Kawah Ijen, Sandiaga: Wisatawan agar Dipandu dan Mengikuti Peraturan

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com