Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Aman Melihat Gerhana Matahari Cincin 26 Desember 2019

Kompas.com - 26/12/2019, 09:38 WIB
Syifa Nuri Khairunnisa,
Kahfi Dirga Cahya

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Gerhana Matahari Cincin (GMC) bisa diamati di beberapa wilayah tertentu di Indonesia pada 26 Desember 2019.

Beberapa wilayah di Sumatera dan Kalimantan bisa mengamati GMC, sementara wilayah lainnya seperti Jakarta dan Bandung bisa mengamati Gerhana Matahari Parsial (GMP).

Baca juga: 2 Tempat Melihat Gerhana Matahari Cincin yang Digelar Observatorium Bosscha

Ada beberapa acara pengamatan yang bisa kamu datangi di Jakarta dan Bandung. Acara-acara tersebut juga menyediakan alat-alat pengamatan secara gratis dan terbatas.

Sebab, dalam mengamati gerhana matahari tidak boleh langsung dengan mata telanjang karena intensitas cahaya matahari yang sangat kuat bisa merusak mata.

Dilansir laman LAPAN dan berbagai sumber lain, Berikut cara aman mengamati gerhana matahari dengan menggunakan peralatan tertentu.

1. Kamera pinhole (kamera lubang jarum)

Sejumlah anak didik PKBM MAI mengikuti lokakatya pembuatan kamera lubang jarum di Lebak Bulus, Sabtu (4/8/2018).KOMPAS.com/Ardito Ramadhan D Sejumlah anak didik PKBM MAI mengikuti lokakatya pembuatan kamera lubang jarum di Lebak Bulus, Sabtu (4/8/2018).
Kamera ini bisa kamu buat dengan bahan sederhana. Cara membuatnya pun mudah, dengan menggunakan kaleng bekas, amplas, jarum, lakban, gunting untuk memotong, cat pylox berwarna hitam, dan almunium foil.

Baca juga: Catat, Tempat Melihat Gerhana Matahari Parsial di Jakarta

Selain menggunakan kaleng bekas juga bisa menggunakan kardus bekas. Proses pertama, mewarnai sisi dalam kaleng dengan warna hitam doff, lalu kalengnya dilubangi menggunakan bor.

Selanjutnya, almunium foil yang difungsikan sebagai lensa diamplas sampai tipis dan ditusuk dengan jarum. Kemudian, almunium foil tersebut ditempel dengan lakban di badan kaleng yang sudah dilubangi.

Lakban tersebut akan berfungsi sebagai shutter. Ditempelnya pun sebagian saja karena jika mau memfoto lakban harus bisa dibuka-tutup. Proses pengambilan gambar berlangsung sekitar 30 detik.

2. Kacamata las

Bagi kamu yang memiliki kacamata khusus las, maka juga bisa menggunakannya. Ukuran kacamata las disarankan yang berukuran nomor 14 atau lebih besar.

3. Kacamata matahari

Kacamata khusus gerhana matahari dari UPT Planetarium dan Observatorium Dinas Pendidikan DKI JakartaKAHFI DIRGA CAHYA/KOMPAS.COM Kacamata khusus gerhana matahari dari UPT Planetarium dan Observatorium Dinas Pendidikan DKI Jakarta
Kacamata matahari biasanya berbentuk seperti kacamata tiga dimensi. Sekilas memang lensanya seperti kacamata hitam biasa, namun lensa ini menggunakan lensa khusus.

Lensa ini dirancang untuk menghalangi sebagian besar cahaya matahari.

Baca juga: Catat, Waktu Terbaik Melihat Gerhana Matahari Cincin 26 Desember 2019

Kacamata ini tersedia secara gratis di berbagai acara pengamatan gerhana matahari yang dilaksanakan Bosscha di Lembang dan Tanjungpinang, PP-IPTEK di Taman Mini Indonesia Indah, Planetarium di Taman Ismail Marzuki, dan di banyak tempat pengamatan lainnya.

Intinya, kamu bisa menggunakan kacamata yang mampu menyaring sinar ultraviolet dengan panjang gelombang 100-400 nanometer.

4. Binokular atau teleskop

Binokular atau teleskop memiliki prinsip penggunaan yang serupa dengan kamera lubang jarum. Bedanya, cahaya matahari akan diproyeksikan lewat lensa pembesar.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Travel Update
Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Travel Update
Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Hotel Story
Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Travel Update
5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

Jalan Jalan
Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Travel Update
4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

Jalan Jalan
Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Travel Update
5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

Jalan Jalan
Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Travel Update
Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Jalan Jalan
Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Travel Update
Tips Pilih Makanan yang Cocok untuk Penerbangan Panjang

Tips Pilih Makanan yang Cocok untuk Penerbangan Panjang

Travel Tips
Harapan Pariwisata Hijau Indonesia pada Hari Bumi 2024 dan Realisasinya

Harapan Pariwisata Hijau Indonesia pada Hari Bumi 2024 dan Realisasinya

Travel Update
5 Tips Menulis Tanda Pengenal Koper yang Aman dan Tepat

5 Tips Menulis Tanda Pengenal Koper yang Aman dan Tepat

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com