Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Catatan Panduan Pendakian Gunung Bismo via Silandak Bagian 2

Kompas.com - 28/12/2019, 06:36 WIB
Anggara Wikan Prasetya,
Sri Noviyanti

Tim Redaksi

Sementara itu, sisi utara tidak hanya menyajikan pemandangan Gunung Sindoro dan Sumbing yang memesona.

Baca juga: Catatan Panduan Mendaki Gunung Sindoro via Tambi (1)

Punggungan Gunung Bismo yang baru saja dilalui untuk mencapai puncak paling utara juga terlihat mengagumkan.

Meski demikian, hati dan kaki rasanya seolah berat untuk sekali lagi melalui punggungan yang panjang itu untuk kembali turun.

“Asyik Gunung Bismo ternyata. Enggak kalah sama Gunung Prau,” ujar Irawan sembari menikmati pemandangan indah dari ketinggian.

Perjalanan turun yang menyeramkan

Meski berat untuk kembali melalui punggungan Gunung Bismo yang panjang, perjalanan turun via jalur Silandak mau-tidak mau harus sekali lagi melewatinya.

Kondisi punggungan masih nyaman dilalui untuk turun. Kaki baru terasa mengerem mulai Puncak Hastinapura sampai Pos IV.

Baca juga: Catatan Panduan Mendaki Gunung Sindoro via Tambi (2)

Di Pos IV, pendaki yang akan turun biasanya mem-packing kembali barang bawaannya seperti tenda, nesting, kompor, dan sampah untuk selanjutnya dibawa turun.

Barang bawaan pun kembali berat usai Pos IV. Belum cukup sampai di situ, pendaki masih harus melewati medan sulit, yakni Tanjakan Ginuk-ginuk yang kali ini menjadi turunan curam.

Tanjakan Ginuk-ginuk di pendakian Gunung Bismo via Silandak yang curam (5/10/2019).KOMPAS.com/ANGGARA WIKAN PRASETYA Tanjakan Ginuk-ginuk di pendakian Gunung Bismo via Silandak yang curam (5/10/2019).

Pendaki pun harus ekstra hati-hati saat melaluinya. Curamnya turunan itu bahkan membuat kaki gemetar. Mereka yang takut bahkan sampai tidak berani berdiri dan menuruninya sambil duduk dan berpegangan tali.

Kehati-hatian memang harus diutamakan saat melewati Tanjakan Ginuk-ginuk itu. Jika sampai terjatuh, maka bisa sangat berisiko.

“Udah tasnya berat, jalurnya curam dan licin. Bikin gampang terpeleset,” ujar Irawan usai menuruni Tanjakan Ginuk-ginuk.

Baca juga: Sindoro via Tambi, Ini Estimasi Waktu Pendakiannya

Perjalanan turun baru nyaman selepas Terowongan Mesra. Tak ada lagi turunan curam yang membuat kaki gemetar saat melaluinya.

Nantinya, pendaki bisa menggunakan jasa ojek jika ingin cepat sampai kembali di Basecamp pada 100 meter usai Pos I. Tarif ojek adalah Rp 10.000 untuk siang hari dan Rp 15.000 saat malam.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com