“Jadi ini wisata terintegrasi. Ada pembibitan bunga, penjualan bunga dan spot untuk selfie,” katanya, Jumat (27/12/2019).
Baca juga: Asyiknya, Selfie Gaya Klasik di Kayutangan Malang
Hubertus mengatakan, 700 jenis bunga yang tersedia merupakan bunga lokal dan bunga impor. Pihaknya sudah mengawinkan serbuk berbagai jenis bunga impor dari Eropa dan Amerika tersebut supaya bisa hidup dengan iklim yang ada di Indonesia.
Bunga itu ada yang tumbuh di lahan, ada yang merambat dan ada yang tergantung.
Sementara itu, area taman bunga dibagi menjadi dua, indoor dan outdoor. Jenis bunga akan disesuaikan dengan kondisi musim di lokasi itu.
Jika musim hujan, jenis bunga yang ada adalah jenis bunga yang bisa hidup pada musim hujan. Begitu sebaliknya ketika memasuki musim kemarau.
Baca juga: Oleh-oleh Kekinian Khas Malang, Wajib Kamu Beli Saat Berkunjung
“Setiap musim beda-beda jenis bunga. Per tiga bulan, bunga harus diganti,” jelasnya.
Untuk menambah keindahan di lokasi wisata tersebut, pengelola juga mendirikan bangunan tematik. Bangunan itu untuk menambah properti bagi pengunjung yang ingin menikmati kawasan tersebut.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.