Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Agenda Tahun Baru di Yogyakarta, Menikmati Jazz di Embung Tonogoro

Kompas.com - 29/12/2019, 11:07 WIB
Dani Julius Zebua,
Ni Luh Made Pertiwi F.

Tim Redaksi

KULON PROGO, KOMPAS.com - Pertunjukan musik jazz akan memeriahkan pergantian tahun 31 Desember 2019 ke 1 Januari 2020 di Bukit Menoreh.

Pertunjukan akan berlangsung di ampiteater baru di Embung Tonogoro, Dusun Tonogoro, Desa Banjaroya, Kecamatan Kalibawang, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Pentas musik akan berlangsung pada pukul 19.00 hingga 00.00. Dinas Pariwisata Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta dengan berbagai pelaku seni lokal maupun Yogyakarta menggelar kemeriahan pada pergantian tahun ini.

Baca juga: Itinerary Tahun Baru di Yogyakarta untuk Backpacker, 3 Hari 2 Malam

"Kita menggelar Malam Tahun Baru sekaligus meresmikan ampiteater yang baru yang ada pada embung Tonogoro" kata Kepala Bidang Promosi Wisata Dispar Kulon Progo, Yudono Hindri Atmoko via telepon, Jumat (27/12/2019). 

Musikus jazz asal Yogyakarta dan grup-grup musik dari Banjaroya akan mengisi pertunjukkan ini. Ada pula pertunjukkan kesenian tradisional.

"Ada anugerah desa wisata. Akan berlangsung juga menyalakan kembang api di sana saat ganti tahun," kata Yudono saat mendampingi Kepala Dinas Pariwisata Niken Probo Laras.

Embung Tonogoro merupakan bendung mini tadah hujan yang dibangun pada 2014. Bendung ini semula berfungsi untuk mengairi kebun-kebun warga di dataran tinggi Banjaroya yang kebetukan pula terkenal sebagai penghasil buah durian dan cacao dengan produk turunan yang beragam. 

Embung Tonogoro di Dusun Tonogoro, Desa Banjaroya, Kecamatan Kalibawang, Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta. Bendung tadah hujan ini berada di perlintasan menuju sejumlah destinasi di Bukit Menoreh dan sekitarnya, seperti: Puncak Suroloyo, Sendangsono, dan Candi Borobudur yang sekitar 10 Kilometer saja.KOMPAS.COM/DANI JULIUS Embung Tonogoro di Dusun Tonogoro, Desa Banjaroya, Kecamatan Kalibawang, Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta. Bendung tadah hujan ini berada di perlintasan menuju sejumlah destinasi di Bukit Menoreh dan sekitarnya, seperti: Puncak Suroloyo, Sendangsono, dan Candi Borobudur yang sekitar 10 Kilometer saja.

Embung kini menjadi salah satu tempat wisata yang diminati wisatawan, apalagi pada musim durian. Panorama Yogyakarta dan Jawa Tengah dari ketinggian menjadi salah satu alasan pelancong mengunjungi Tonogoro.

Selain itu, banyak keasyikan lain yang membuat betah, seperti nyambi memberi makan ikan nila yang ada di bendungan atau bersantai di gazebo. 

Ampiteater kini melengkapi kawasan embung. Fasilitas baru ini diperkirakan mampu menampung sekitar 300 penonton.

Baca juga: 5 Tempat Wisata di Yogyakarta, Cocok untuk Liburan Bersama Anak

Pengurus Kelompok Sadar Wisata Banjaroya, Rokhmadu Inuhayi mengungkapkan ampiteater akan menambah daya tarik embung dan Banjaroya pada umumnya lewat berbagai pertunjukkan dan atraksi yang bisa digelar kapan saja. 

Pengelolaan yang tepat diyakini akan membuat daya tarik Tonogoro semakin besar. 

"Potensi atraksi desa ada banyak, seperti Strek atau menari yang terinspirasi dari gerak bela diri silat, ini khas tempat kami," kata Inuhayi. 

Kemudian berkembang seni perbatasan seperti Topeng Ireng hingga Tari Angguk. Belum lagi desa berkembang kelompok-kelompok musikus muda. 

Pertunjukan dan atraksi menjadi sumber daya yang bila dikelola baik bakal menambah daya tarik Tonogoro.

"Semua akan mendukung jalur wisata menuju Suroloyo," kata Inuhayi.

Tonogoro berada di tengah berbagai destinasi besar. Destinasi Puncak Suroloyo hanya 8 kilometer dari embung. Destinasi Sedangsono bahkan hanya 3 km dari embung. 

Kota Yogyakarta hanya 30 km dari Tonogoro. Sedangkan Wates sekitar 40 km.

"Banjaroya ini salah satu penyangga Borobudur, jauhnya hanya 10 km," kata Inuhayi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com