Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gaya Traveling Slow Travel dan JOMO Bakal Tren pada 2020, Apakah Itu?

Kompas.com - 29/12/2019, 19:06 WIB
Nabilla Ramadhian,
Ni Luh Made Pertiwi F.

Tim Redaksi

Sumber Skyscanner

KOMPAS.com - Pada tahun 2019, solo traveling menjadi gaya bepergian yang paling populer. Menurut data yang dikutip dari hasil survei situs perjalanan Skyscanner, sebanyak 22 persen responden sudah pernah melakukan solo traveling pada tahun 2019.

Baca juga: Supaya Tidak Tertipu, Lakukan Hal-hal Berikut agar Open Trip Aman

Dengan solo traveling, seorang pelancong bisa dengan bebas menentukan tempat wisata yang ingin dikunjungi dan makanan apa saja yang ingin dicoba. Berbeda dengan jika bepergian bersama rombongan, yang harus penuh dengan kompromi.

Namun, tren perjalanan tersebut kemungkinan akan berubah. Sebab, ada tren perjalanan baru bernama Slow Travel. Menurut survei yang sama, 18 persen pelancong yang menjadi responden telah melakukannya pada tahun 2019.

Skyscanner memprediksi pada tahun 2020, penggemar Slow Travel akan naik menjadi 24 persen.

Ketika pulang dari suatu tempat sehabis liburan, terkadang seseorang tidak merasa senang melainkan merasa lelah. Berdasarkan surveni, beberapa pelancong asal Korea Selatan dan Jepang merasa bahwa mereka harus memiliki waktu ekstra sebelum melanjutkan eksplorasi.

Terinspirasi dari Slow Food Movement, gaya perjalanan Slow Travel lebih terfokus pada koneksi yang dibangun pelancong dengan destinasi wisata tersebut.

Selain itu, pelancong juga diharapkan dapat terhubung dengan teman seperjalanan melalui cara hidup dan bepergian yang lebih santai.

Entah perjalanan itu memakan waktu selama seminggu atau hingga uang habis, Slow Travel memprioritaskan perjalanan santai yang panjang dan juga aktivitas yang tak dijadwalkan sebelumnya.

Dari survei tersebut, pelancong asal Taiwan dan Hong Kong masing-masing menempati peringkat pertama dan kedua. Masing-masing menyumbang 23 persen dari kesuluruhan responden yang berminat pada gaya Slow Travel.

Baca juga: Menantang Nyali Menikmati Taiwan dari Gedung Tertinggi, Berani?

Sementara itu, Korea Selatan menduduki peringkat pertama dengan persentase sebanyak 31 persen yang berminat untuk mencoba Slow Travel pada tahun 2020.

JOMO

Tren perjalanan lain yang tidak kalah menarik adalah JOMO. JOMO, singkatan dari Joy of Missing Out, menarik peminat sebanyak 10 persen dalam survei tersebut.

Tren ini adalah pelancong yang bertujuan untuk mengunjungi destinasi wisata dengan sedikit turis, karena mengunjungi destinasi wisata populer dianggap sebagai sesuatu yang sudah biasa.

Jadi, bagi seseorang ingin menikmati suatu tempat yang baru dan jauh dari kebisingan para turis, JOMO merupakan pilihan yang tepat.

Berbeda dengan FOMO, Fear of Missing Out, JOMO lebih mengutamakan para pelancong untuk menikmati perjalanan mereka. Ketika melakukan JOMO, pelancong tidak mengkhawatirkan soal bagaimana perjalanan tersebut terlihat di media sosial.

Halaman:
Sumber Skyscanner
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Travel Update
Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Travel Update
Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Hotel Story
Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Travel Update
5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

Jalan Jalan
Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Travel Update
4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

Jalan Jalan
Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Travel Update
5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

Jalan Jalan
Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Travel Update
Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Jalan Jalan
Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Travel Update
Tips Pilih Makanan yang Cocok untuk Penerbangan Panjang

Tips Pilih Makanan yang Cocok untuk Penerbangan Panjang

Travel Tips
Harapan Pariwisata Hijau Indonesia pada Hari Bumi 2024 dan Realisasinya

Harapan Pariwisata Hijau Indonesia pada Hari Bumi 2024 dan Realisasinya

Travel Update
5 Tips Menulis Tanda Pengenal Koper yang Aman dan Tepat

5 Tips Menulis Tanda Pengenal Koper yang Aman dan Tepat

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com