Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berhasil Menangkap Ular Sanca? Serahkan ke Kebun Binatang Ragunan

Kompas.com - 03/01/2020, 19:10 WIB
Nabilla Ramadhian,
Ni Luh Made Pertiwi F.

Tim Redaksi

KOMPAS.com Ular sanca yang beberapa waktu belakangan ini ditangkap oleh warga di beberapa wilayah seperti Surabaya, Depok, Jakarta, dan Bekasi bisa diserahkan ke Taman Margasatwa Ragunan atau kerap dikenal sebagai Kebun Binatang Ragunan.

Seperti diungkapkan Kepala Satuan Pelaksana Kesejahteraan Satwa Kebun Binatang Ragunan Hermansyah Nugraha, ular sanca yang diserahkan tidak langsung masuk ke area penangkaran ular.

Baca juga: Jangan Panik, Lakukan 5 Hal Ini Jika Bertemu Ular Saat Naik Gunung

Terdapat beberapa prosedur yang harus dilakukan sebelum ular diserahkan ke pihak Kebun Binatang Ragunan.

Pihak Kebun Binatang Ragunan akan membuat laporan terlebih dahulu ke Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) yang berada di bawah Direktorat Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia.

“Merawat ular itu butuh kandang dan makanan. Jika di Ragunan sudah penuh, kami tidak bisa asal masukkan (ular tangkapan warga) nanti," kata Hermansyah saat dihubungi Kompas.com, Jakarta, Kamis (2/1/2019).

"Takut (ular) menjadi kebanyakan (dalam satu penangkaran), nanti ular menjadi tidak sejahtera,” tambahnya.

Mengenai ular sanca yang dapat diserahkan ke Taman Margasatwa Ragunan, Hermansyah mengatakan bahwa secara aturan ular yang termasuk ke kategori satwa dilindungi harus diserahkan ke BKSDA.

Sementara itu, untuk ular yang tidak dilindungi menjadi tanggung jawab Dinas Kehutanan. Meski begitu, baik ular yang dilindungi maupun yang tidak dilindungi, keduanya sama-sama melalui tahapan proses laporan yang ditujukan kepada BKSDA.

Kebun binatang hanya tinggal menunggu keputusan terakhir apakah ular akan ditaruh di penangkaran atau ditempatkan di lembaga konservasi lain yang menangani reptil.

“Dari BKSDA itu nanti bisa memutuskan apakah hewan akan dititipkan ke lembaga konservasi Ragunan, atau di Pusat Penyelamatan Satwa (PPS) Tegal Alur,” kata Hermansyah.

Ular sanca yang dilindungi

Hermansyah mengatakan bahwa ular sanca memiliki dua kategori, yaitu ular sanca yang tidak dilindungi dan ular sanca yang dilindungi.

Hingga saat ini, ular sanca kembang (Phyton reticulatus) masih belum termasuk satwa yang dilindungi. Sementara ular sanca sawah putih (Phyton molurus albino) masuk ke daftar satwa yang dilindungi.

Apabila berkunjung ke penangkaran ular di Kebun Binatang Ragunan, tepatnya di Terrarium 2 di bagian selatan parkir motor utara, kamu bisa melihat kedua jenis ular sanca tersebut.

Selain kedua jenis ular sanca ini, kamu juga bisa melihat berbagai macam jenis ular yang ada di sana.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Wahana dan Kolam Renang di Kampoeng Kaliboto Waterboom Karanganyar

Wahana dan Kolam Renang di Kampoeng Kaliboto Waterboom Karanganyar

Jalan Jalan
Gunung Ruang Meletus, AirAsia Batalkan Penerbangan ke Kota Kinabalu

Gunung Ruang Meletus, AirAsia Batalkan Penerbangan ke Kota Kinabalu

Travel Update
Kampoeng Kaliboto Waterboom: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Kampoeng Kaliboto Waterboom: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Jalan Jalan
Aktivitas Wisata di The Nice Garden Serpong

Aktivitas Wisata di The Nice Garden Serpong

Jalan Jalan
Delegasi Dialog Tingkat Tinggi dari China Akan Berwisata ke Pulau Padar Labuan Bajo

Delegasi Dialog Tingkat Tinggi dari China Akan Berwisata ke Pulau Padar Labuan Bajo

Travel Update
The Nice Garden Serpong: Tiket Masuk, Jam Buka, dan Lokasi

The Nice Garden Serpong: Tiket Masuk, Jam Buka, dan Lokasi

Jalan Jalan
Cara ke Sukabumi dari Bandung Naik Kendaraan Umum dan Travel

Cara ke Sukabumi dari Bandung Naik Kendaraan Umum dan Travel

Travel Tips
Pengembangan Bakauheni Harbour City di Lampung, Tempat Wisata Dekat Pelabuhan

Pengembangan Bakauheni Harbour City di Lampung, Tempat Wisata Dekat Pelabuhan

Travel Update
Asita Run 2024 Digelar di Bali Pekan Ini, Terbuka untuk Turis Asing

Asita Run 2024 Digelar di Bali Pekan Ini, Terbuka untuk Turis Asing

Travel Update
13 Telur Komodo Menetas di Pulau Rinca TN Komodo pada Awal 2024

13 Telur Komodo Menetas di Pulau Rinca TN Komodo pada Awal 2024

Travel Update
Tanggapan Kemenparekraf soal Jam Kerja 'Overtime' Sopir Bus Pariwisata

Tanggapan Kemenparekraf soal Jam Kerja "Overtime" Sopir Bus Pariwisata

Travel Update
Tip Jalan-jalan Jenius ke Luar Negeri, Tukar Mata Uang Asing 24/7 Langsung dari Aplikasi

Tip Jalan-jalan Jenius ke Luar Negeri, Tukar Mata Uang Asing 24/7 Langsung dari Aplikasi

BrandzView
Vietnam dan China Siap Bangun Jalur Kereta Cepat Sebelum 2030

Vietnam dan China Siap Bangun Jalur Kereta Cepat Sebelum 2030

Travel Update
Libur Lebaran, Tren Kunjungan Wisatawan di Labuan Bajo Meningkat

Libur Lebaran, Tren Kunjungan Wisatawan di Labuan Bajo Meningkat

Travel Update
ASDP Catat Perbedaan Tren Mudik dan Arus Balik Lebaran 2024 Merak-Bakauheni

ASDP Catat Perbedaan Tren Mudik dan Arus Balik Lebaran 2024 Merak-Bakauheni

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com