Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 04/01/2020, 07:05 WIB
Syifa Nuri Khairunnisa,
Kahfi Dirga Cahya

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Memproduksi makanan di dapur umum posko pengungsian bukanlah perkara mudah.

Ada banyak alasan kondisi itu terjadi, mulai dari jumlah bahan makanan yang harus diolah begitu banyak hingga kekurangan lahan saaat memasak.

Namun, hal berbeda dengan dapur umum yang terletak di Gelanggang Olahraga (GOR) Kecamatan Cengkareng, Jakarta Barat, Jumat (3/1/2020).

Dapur umum yang dioperasikan oleh relawan Aksi Cepat Tanggap (ACT) ini menggunakan food truck sebagai tempat pengolahan makanan.

Baca juga: The Halal Boys, Food Truck dari New York ke Jakarta

Food truck lazimnya digunakan untuk berjualan makanan khas jalanan atau street food. Ciri khasnya adalah jendela cukup besar hingga tempat memasak.

Hal ini juga ditemui di food truck milik ACT yang sudah sejak 2017 dioperasikan. Keberadaan kendaraan ini terbilang memudahkan mobilisasi bantuan makanan, terutama saat bencana.

"Biar bisa datang ke banyak tempat bencana, dibawanya mudah. Sebelumnya sempat di Lombok, Bengkulu, Riau juga,” ujar Koordinator Food Truck ACT Ryan Andriana Rachman ketika ditemui Kompas.com pada Jumat (3/1/2020).

Memproduksi Minimal 1000 Kotak

Para relawan sedang memasak makanan di dapur umum food truckSYIFA NURI KHAIRUNNISA Para relawan sedang memasak makanan di dapur umum food truck
Dalam satu hari, food truck ACT bisa memproduksi minimal 1000 kotak makanan untuk para pengungsi di GOR Kecamatan Cengkareng. Adapun total pengungsi sekitar 600 orang.

"Memang sengaja kami lebihkan, tapi biasanya selalu habis. Kalau di tempat lain, misal pengungsinya lebih dari 1.000, ya kami bisa masak sampai 2.000 kotak," ujar Chef Yudi yang bertugas memasak di food truck ACT.

Chef Yudi bersama rekannya, Chef Burhan jadi dua orang yang bertanggung jawab untuk persiapan makanan pengungsi pada hari Jumat (3/1/2020).

Baca juga: Lewat Food Truck, Turis Terdampak Gempa Lombok Bisa Makan dan Minum Gratis

Selain mereka berdua, ada juga beberapa helper yang berasal dari tim relawan Masyarakat Relawan Indonesia (MRI) dan para wanita yang tinggal di posko pengungsian untuk membantu memasak.

Proses masak berlangsung selama kurang lebih empat jam. Dimulai sejak pukul 07.00 WIB dan siap diberikan pada warga pukul 11.00 WIB.

Kemasan kotak makanan tersebut berisikan seporsi nasi lengkap dengan lauk pendamping berupa ayam, sayuran, dan satu menu pelengkap.

Proses produksinya sendiri memang cukup panjang. Ada empat tungku yang disiapkan untuk mengolah makanan.

Agar memastikan proses masak berlangsung dengan efektif dan efisien, ada satu orang yang bertanggung jawab terhadap satu bahan makanan hingga selesai.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com