Floating Eyes merupakan instalasi seni karya Wedhar Riyadi, yang dibuat pada 2017. Floating Eyes terlihat menyerupai tumpukan mata berwarna merah dan biru.
Baca juga: TeamLab Future Park, Instalasi Seni Interaktif Siap Digelar
Tidak hanya bagus untuk berfoto, Floating Eyes juga memiliki makna yang tak kalah menarik. Tumpukan mata tersebut menggambarkan mata-mata yang selalu melihat dan mengawasi manusia melalui media sosialnya.
Untuk datang ke Museum Tumurun, pengunjung tidak dikenakan biaya, alias gratis.
Selain ekonomis, sepulang dari Museum Tumurun, pengunjung tidak hanya membawa foto-foto yang instagramable, melainkan juga pengetahuan baru terkait karya seni kontemporer.
Museum Tumurun pun ramai dikunjungi wisatawan dari yang muda hingga tua.
Baca juga: Berkunjung ke Museum Padepokan Pencak Silat Indonesia di Jakarta Timur
Berminat berkunjung ke Museum Tumurun? Sebelum itu, catat hal-hal berikut.
1. Harus memesan tiket
Meski gratis, pengunjung yang ingin masuk ke Museum Tumurun tetap harus memesan tiket masuk.
Tiket masuk hanya bisa dipesan secara online melalui situs resminya, www.tumurunmuseum.com.
Baca juga: 6 Tempat Liburan Gratis di Jakarta, Cocok Untuk Liburan di Tanggal Tua
Cara pemesanannya sangat mudah. Setelah situs terbuka, pilih menu events, dan waktu kunjungan.
Pengunjung yang berhasil memesan tiket akan mendapat konfirmasi melalui email.
2. Kuota kunjungan dibatasi
Pada situsnya, Museum Tumurun menampilkan jadwal kunjungan yang bisa dipilih oleh calon pengunjung. Setiap jadwal dilengkapi jumlah sisa kuota pengunjung.
Baca juga: Musim Liburan, Pengunjung Kota Tua Jakarta Capai 484.003 Orang
Saat musim liburan, kuota akan lebih cepat terpenuhi. Maka dari itu, calon pengunjung harus memesan tiket dari jauh hari.
3. Menaati aturan