Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pertama Kali Naik Helikopter, Perhatikan 6 Hal Berikut

Kompas.com - 05/01/2020, 09:43 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Silvita Agmasari

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Saya mewakili Kompas.com menjajal naik helikopter Helicity milik salah satu operator transportasi udara PT Whitesky Aviation, Selasa (31/12/2019).

Saya baru pertama kali merasakan naik helikopter. Oleh karena itu, setiap instruksi yang diberikan petugas helikopter menjadi fokus perhatian saya.

Sebab sama seperti moda transportasi lain, ada peraturan yang harus ditaati oleh setiap pengunjung. Apalagi helikopter termasuk transportasi udara, dan masih asing bagi kebanyakan orang termasuk saya. 

Berikut hal-hal yang perlu diperhatikan ketika naik dan turun helikopter:

Baca juga: Jalan-jalan ke Anyer dari Jakarta Naik Helikopter, Harga Spesial Rp 13 Juta

1. Jika pakai aksesoris di kepala seperti topi

Penumpang atau pengguna jasa helikopter harap memperhatikan topi yang dipakai. Kencangnya baling-baling mampu membuat topi mudah terbang ketika kamu masuk ke dalam baling-baling helikopter.

"Maka dari itu, lebih baik topi tidak dipakai dulu saat masuk helikopter. Baru ketika sudah di dalam, pakai saja gak papa," kata Director of Marketing and Business Development PT Whitesky Aviation, Ari Nurwanda.

Kepadatan obyek wisata Ocean Park terlihat dari ketinggian, Selasa (31/12/2019). Kompas.com berkesempatan naik helikopter Helicity mengitari Tangerang Selatan.Nicholas Ryan Aditya Kepadatan obyek wisata Ocean Park terlihat dari ketinggian, Selasa (31/12/2019). Kompas.com berkesempatan naik helikopter Helicity mengitari Tangerang Selatan.

2. Tidak boleh merokok

Sama seperti naik pesawat, setiap penumpang dilarang merokok di helikopter. Rokok atau bahan-bahan mudah terbakar amat membahayakan perjalanan udara.

Maka jika kamu perokok, sebaiknya tahan dulu ketika hendak naik helikopter. Perjalanan udara seperti helikopter biasanya tidak akan memakan waktu lama, hanya sekitar dua jam paling lama.

Baca juga: Cara Baru Menikmati Pemandangan Halong Bay, Pakai Helikopter!

3. Selalu pakai sabuk pengaman

Setiap penumpang wajib menggunakan sabuk pengaman ketika naik helikopter. Hal ini jelas karena demi keselamatan.

Setiap bangku helikopter telah tersedia satu sabuk pengaman. Cara menggunakannya pun sama seperti ketika kamu naik pesawat.

Untuk Helicity yang berkapasitas empat penumpang juga tersedia empat sabuk pengaman yang wajib digunakan.

 

4. Pakai headphone yang tersedia

Selain sabuk pengaman, hal yang perlu penumpang pasang adalah headphone. Alat ini berfungsi sebagai komunikasi antara penumpang dengan pilot.

Suara baling-baling yang keras mampu menghilangkan suara kita. Maka kita perlu menggunakan headphone agar komunikasi kita berjalan dengan lancar.

Headphone juga bisa digunakan untuk mendengarkan musik melalui gawai kita. Caranya dengan menyambungkan lewat bluetooth.

Baca juga: Mengapa Helikopter Antarkota Tidak Ada Penerbangan Malam?

Interior dalam helikopter Helicity, Selasa (31/12/2019). Helikopter ini berkapasitas untuk 5 orang penumpang termasuk pilot.Nicholas Ryan Aditya Interior dalam helikopter Helicity, Selasa (31/12/2019). Helikopter ini berkapasitas untuk 5 orang penumpang termasuk pilot.

 

5. Turun ke arah depan helikopter

Hal penting yang wajib diperhatikan adalah ketika turun dari helikopter. Penumpang wajib turun ke arah depan helikopter. Bukan tanpa alasan, ini dikarenakan jarak setengah ke depan dari helikopter adalah jarak aman.

"Sementara jika setengah ke belakang itu sangat berbahaya, bisa kena baling-baling," kata Ari.

Untuk turun pun sebaiknya kamu berjalan dengan menunduk. Karena kencangnya baling-baling juga bisa membuatmu tertarik.

6. Jangan lupa nikmati pemandangan darat

Hal lain yang tak boleh terlewatkan saat kamu naik pesawat adalah melihat pemandangan dari atas. Hal ini amat berkesan jika kamu baru pertama kali naik helikopter.

Kita bisa melihat pemandangan kota yang terasa kecil di ketinggian 700 kaki. Jangan lupa untuk memotret setiap pemandangannya.

Jika kamu naik helikopter dari kota besar seperti Jakarta, maka kamu akan melihat gedung-gedung yang sebelumnya tinggi menjulang, tampak mengecil.

Baca juga: Rekomendasi 7 Destinasi Wisata Anti Mainstream

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com