Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Desa Wisata Bahari, Harapan Baru Pulau-pulau Kecil di Indonesia

Kompas.com - 07/01/2020, 17:07 WIB
Nabilla Ramadhian,
Kahfi Dirga Cahya

Tim Redaksi

Dari 10 kawasan tersebut, dalam kaitannya dengan Desa Wisata Bahari, KKP tak sekadar memberikan bantuan seperti kapal transportasi atau bersih-bersih pantai, juga penataan ulang desa.

Penataan ulang dilakukan demi mendongkrak ekonomi wilayah pesisir. Pasalnya, menurut Aryo, potensi sektor tersebut, menurut data dari Kadin tahun 2015 sekitar Rp 670 triliun.

"Nah, kenapa kita tidak mendorong (ekonomi pesisir) ini," kata Aryo saat ditemui Kompas.com di KKP, Jakarta, Selasa (7/1/2019).

Salah satu langkah dari Desa Wisata Bahari adalah penataan ulang kampung yang disebut Aryo sebagai bedah kampung.

Baca juga: Penglipuran, Desa Wisata Bali dengan Sederet Penghargaan

Menurutnya, bedah kampung tidak sekadar merombak desa, juga menambahkan ruang kuliner makanan lokal dan penambahan fasilitas wisata lainnya.

Kemudian, perombakan kampung di wilayah pesisir ini juga meliputi pembenahan infrastruktur jalan, sehingga akses menuju tempat wisata di sana lebih mudah.

Kemudian, air juga akan lebih dijernihkan, dan pembenahan pengelolaan sampah, sehingga masyarakat setempat dan wisatawan merasa nyaman.

Meski beberapa kampung di wilayah pesisir akan mengalami perombakan melalui "bedah kampung", Aryo memastikan tak menghilangkan tradisi dan keunikan daerah tersebut.

Baca juga: 4 Desa Wisata Indonesia Mendunia, Yuk Simak Aktivitas Seru di Sana

"(Sebab), kalau wilayah pesisir didiamkan, mereka tidak akan maju," kata Aryo.

Aryo menambahkan, setiap daerah program Desa Wisata Bahari perlu memiliki tambahan tempat atau atraksi wisata. Hal itu demi menarik perhatian berinvestasi di daerah tersebut.

Salah satu atraksi buatan yang sudah diusulkan untuk segera dimulai proses pembuatannya adalah taman terumbu karang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com