KOMPAS.com - Daftar paspor terkuat dan terlemah di dunia masuk dalam salah satu berita yang banyak dibaca di Travel Kompas.com pada Rabu (8/1/2020).
Selain itu, berita lain yang juga mendapat perhatian terkait dengan tuna bluefin atau sirip biru.
Dua berita soal tuna bluefin masuk dalam jajaran lima berita terpopuler, mulai dari sejarah hingga alasan ikan tersebut dibanderol harga mahal.
Untuk lebih lengkap, berikut berita terpopuler Kompas.com pada Rabu 8 Januari 2020.
1. Alasan Tuna Sirip Biru Punya Harga Mahal
Tuna bluefin adalah menu yang paling banyak dicari. Hanya tuna sirip biru yang mempunyai kandungan lemak yang tinggi. Tuna bluefin juga akan mempunyai rasa seimbang pada saat mencapai umur yang tepat.
Menurut Chef Derex Wilcox, selain kandungan lemaknya yang unggul, alasan lain ikan ini menjadi sangat mahal adalah perjalanannya. Ikan tuna bluefin dari Jepang harus melewati berbagai proses panjang sebelum dihidangkan di piringmu.
Wilcox mengungkapkan, ikan tersebut diproses lebih baik di Jepang daripada di AS, sehingga hanya mengalami kerusakan minim dan pemotongan lebih rapi.
2. 10 Foto Tempat Terkenal yang Ternyata Jauh dari Ekspektasi
Namun, apakah tempat tersebut seindah seperti yang ada di dunia maya? Jawabannya belum tentu.
Sebab, tak jarang foto-foto spot traveling terlihat lebih menarik dan menjanjikan, namun saat tempat-tempat wisata tersebut dikunjungi, hasilnya tak seindah yang dibayangkan.
Ada banyak kekurangan, mulai dari turis yang banyakk hingga objek yang terlalu kecil.
3. Paspor Terkuat dan Terlemah di Dunia pada 2020 adalah...
Pada daftar paspor terkuat di dunia awal 2020, negara-negara di Asia mendominasi daftar teratas.
Singapura berada pada peringkat ke dua dengan bebas visa dan visa pada kedatangan ke 190 negara dan Korea Selatan beserta Jerman di tempat ketiga dengan bebas visa dan visa pada kedatangan ke 189 negara.
4. Viral Shinkansen Terlambat, Apakah Benar gara-gara Turis Indonesia?
Dalam unggahan oleh akun bernama Kucing Putih tersebut, keterlambatan Shinkansen tersebut disebut-sebut karena aksi swafoto sekelompok wisatawan Indonesia.
Informasi tersebut semakin diperbincangkan ketika Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) mengunggah imbauan agar wisatawan Indonesia yang sedang berada di Jepang agar bisa mengikuti tata tertib di sana:
"Bagi WNI yang sedang berlibur di Jepang, harap mengikuti tata tertib dan peraturan di Jepang. Aparat setempat memiliki hak sepenuhnya untuk menahan WN Asing yang melanggar ketertiban maupun hukum Jepang. Mari kita jaga nama baik Indonesia, Selamat berlibur!"
5. Sejarah Tuna Bluefin: Makanan Kucing hingga Berharga Miliaran Rupiah
Sayangnya, meskipun tuna jenis ini sangat populer, populasinya di dunia sangat rendah, karena penangkapan yang berlebihan. Bagaimana sejarah tuna bluefin diburu dan digemari?
Pada ratusan tahun lalu, potongan daging tuna hanya disajikan untuk kucing. Tuna sempat dianggap sebagai hidangan tidak diinginkan dan cocok untuk masyarakat kelas bawah.
Ada dua alasan utama mengenai hal tersebut. Pertama, tuna dalam bahasa Jepang kuno adalah shibi. Kata yang masih digunakan di beberapa bagian Jepang itu bermakna "hari kematian".
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.