JAKARTA, KOMPAS.com - Museum arak akan dibangun di Bali, tepatnya di Desa Tri Eka Buana, Kecamatan Sidemen, Karangasem, Bali.
Dikutip dari Tribun Bali Travel, museum bertema minuman alkohol tradisional Bali ini merupakan ide masyarakat Desa Tri Eka Buana.
Untuk itu dana yang digunakan untuk membangun museum adalah dana desa tahun 2020, dengan nominal perkiraan Rp 224 juta.
Perbekel Tri Eka Buana, Ketut Derka menjelaskan, museum arak dibangun setelah dana desa turun sekitar pertengahan 2020.
Pembangunan ini dilakukan secara bertahap. Masyarakat antusias dengaan terobosan desa, dan akan berdampak terhadap perekonomian warga di sekitar," kata Ketut Derka saat dihubungi Tribun Bali, Kamis (9/1/2020).
Tahap pertama akan dibangun museum atau rumah arak yang akan memamerkan proses pembuatan arak khas Bali.
Proses dimulai memanjat pohon kelapa hingga pembuatan arak sekitar museum.
Wisatawan yang berkunjung ke museum rencananya juga akan diberikan sebuah kenangan berupa minuman arak yang sudah dikemas dengan botol.
Baca juga: 6 Pasar Senggol di Bali, Tempat Jajan Makanan Bali Murah Meriah
Derka mengungkapkaan, pembangunan museum diltarbelakangi beberapa faktor. Pertama untuk melestarikan adat istiadat budaya terutama proses pembuatan minumaan tradisional arak.
Mengingat sejarah arak di Tri Eka Buana memiliki kaitan kuat dengan beberapa adat istiadat sekitar Pulau Bali.
"Arak pertama kali ditemukan di Karangasem yakni di Desa Tri Eka Buana. Leluhur kami yang pertama temukan. Karena arak itu ada kaitan dengan budaya, dan banyak warga sekitar Tri Eka Buana yang bekerja menjadi petani arak. Kalau nggak salah hampir 90 persen,"akui Derka, pria asli Tri Eka Buana.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.