Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Beragam Koleksi di Museum Satria Mandala, Cocok untuk Kamu Penggemar Militer

Kompas.com - 14/01/2020, 08:28 WIB
Andra Prabasari,
Kahfi Dirga Cahya

Tim Redaksi

 KOMPAS.com - Bukti penghormatan kepada para pahlawan adalah museum. Tempat cerita, kenangan, dan barang-barang penting upaya kemerdekaan Indonesia.

Museum Satria Mandala adalah salah satunya. Museum yang berlokasi di Jalan Gatot Subroto, Kuningan, Jakarta Selatan ini bercerita tentang sejarah perjuangan TNI (Tentara Nasional Indonesia) mempertahankan kedaulatan NKRI.

Museum ini diresmikan pada tahun 1972 oleh Presiden Soeharto

Baca juga: Berkunjung ke Museum Tumurun, Beberapa Hal Berikut Mesti Diperhatikan

Diorama pertempuran di Surabaya yang berada di Museum Satria Mandala Jakarta, (9/01/2020)Andra Prabasari Diorama pertempuran di Surabaya yang berada di Museum Satria Mandala Jakarta, (9/01/2020)

Saat kamu memasuki museum ini, terpampang papan besar tulisan teks proklamasi yang dibacakan oleh Ir. Seokarno saat memproklamasikan kemerdekaan bangsa Indonesia.

Setelah itu, pada lantai utama, kamu juga disuguhkan beberapa diorama, seperti pembacaan teks proklamasi, pembentukan BKR (Badan Keamanan Rakyat).

Baca juga: Mengintip Peninggalan Jenderal Besar di Museum Satriamandala

Lalu, diorama para pejuang Indonesia saat bertempur melawan penjajah Belanda dan Jepang, Bandung Lautan Api, Pertempuran lima hari di Semarang, Pertempuran Surabaya, dan lain-lain.

Diorama ini dijelaskan dengan dua bahasa, yaitu Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris. Diorama dibuat semenarik mungkin, sehingga membuat para pengunjung mengetahui bagaimana suasana perang saat itu.

Salah satu pakaian peninggalan Jendral Panglima TNI terbesar di Museum Satria Mandala, Jakarta (9/1/2020)Andra Prabasari Salah satu pakaian peninggalan Jendral Panglima TNI terbesar di Museum Satria Mandala, Jakarta (9/1/2020)
Masih di lantai utama, terdapat barang-barang milik tiga jenderal besar Indonesia yaitu  Soedirman, Abdul Haris Nasution dan Soeharto, serta Kepala Staf Umum TNI pertama, Oerip Soemoharjo.

Barang-barang tersebut berupa tempat tidur, kursi tandu yang digunakan Soedirman saat sakit, meja, seragam panglima, senjata, dan buku-buku. 

Baca juga: Bukan di Amsterdam, Museum Erotis Terbesar di Dunia Ada di Las Vegas

Menuju lantai bawah, pengunjung disuguhkan berbagai macam-macam senjata tradisional dan modern saat para pejuang Indonesia melawan penjajah.

Terdapat pistol-pistol yang dibuat tahun 1914, senapan, mortir, bambu runcing, pedang, roket, rajau, torpedo, rudal, dan meriam. 

Senjata yang di gunakan oleh TNI saat jaman penjajahan 1945, di simpan di Museum Satria Mandala, Jakarta (9/01/2020)Andra Prabasari Senjata yang di gunakan oleh TNI saat jaman penjajahan 1945, di simpan di Museum Satria Mandala, Jakarta (9/01/2020)
Setelah berjalan-jalan di ruangan, kamu bisa melihat-lihat berbagai macam pesawat, tank, helikopter, dan mobil pada saat zaman penjajahan di halaman luar belakang museum.

Di sini, terdapat pesawat pertama yang dibeli Pemerintah Indonesia. Pesawat Douglas C 47, tersebut digunakan untuk perang.

Salah satu pesawat perang milik TNI yang disimpan di Museum Satria Mandala, Jakarta (9/01/2020)Andra Prabasari Salah satu pesawat perang milik TNI yang disimpan di Museum Satria Mandala, Jakarta (9/01/2020)
Di ruang halaman terdapat tank amphibi dan mobil Jeep. Terdapat mobil jeep buatan Amerika, Uni Soviet, dan Prancis, salah satunya dengan nama PANSROD BTR 152 P yang merupakan buatan Uni Soviet juga dan dibeli oleh Pemerintah Indonesia.

Ada pula pesawat RI 001 yang merupakan pesawat pertama yang dibeli pemerintah Indonesia. Kendaraan lainnya adalah lapis baja angkatan laut yaitu sebuah kapal besar yang diberi nama Macan Tutul.

Selain itu, museum ini juga mempunyai fasilitas lain, seperti taman bacaan anak, kios cendera mata, kafe, restoran serta gedung serbaguna yang berkapasitas 600 kursi.

Baca juga: Menginap di Museum Bahari, Seramkah?

Museum Satria Mandala menjadi pengingat kita akan perjuangan para pahlawan, dan cocok untuk pelajar, mahasiswa, dan umum sebagai tempat edukasi.

Museum buka setiap hari dari pukul 09.00-14.30 WIB dengan tiket masuk sebesar Rp 4.000.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com