Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Tim Pemahat Salju Indonesia yang Jadi Juara di Harbin

Kompas.com - 15/01/2020, 18:25 WIB
Syifa Nuri Khairunnisa,
Silvita Agmasari

Tim Redaksi

“Ada rombongan wisata dari Jakarta, ibu-ibu terharu dan bangga. Mereka tidak percaya kalau kita bisa ukir salju, karena kita kan tidak punya salju. Sampai-sampai kita dibagi jamu,” jelas Ketut.

Ingin adakan kompetisi memahat pasir

Ajang kompetisi di Harbin ini bukan jadi yang pertama kali bagi Nyoman dan Ketut. Keduanya sudah cukup sering berkompetisi di ajang memahat patung tingkat internasional baik individu mau pun bersama tim.

Sebelumnya, Ketut sempat berhasil mendapat penghargaan Best People Choice di ajang kompetisi internasional di Nayoro, Jepang pada tahun 2018.

Begitu pun dengan Nyoman, ia sempat beberapa kali menjuarai ajang di Harbin ini. Yaitu pada tahun 2013 berhasil menyabet Juara 3 Dunia di Harbin, Juara 3 Dunia di Sapporo Jepang. Pada tahun 2015 berhasil mendapat kategori Best Skill di Harbin. Kembali Juara 3 Dunia di Harbin pada 2017, dan Juara Dunia Best Creativity di Harbin pada 2018.

Baca juga: Asyiknya Bersepeda Saat Hujan Salju di Belgia!

Keduanya sangat berharap untuk bisa terus memberikan prestasi bagi Indonesia. Ketut mengatakan bahwa ia merasa sangat bangga bisa mengharumkan nama Indonesia di dunia terutama dengan tim yang berisikan anak muda.

“Harapannya saya ingin generasi seniman muda bisa ikut lomba dunia. Saya ingin tidak hanya seniman muda Bali saja yang mewakili lomba salju. Tapi ada juga wakil-wakil dari Indonesia lainnya.”

Ia pun mengaku ingin sekali membuat lomba patung pasir internasional. Menurutnya, kompetisi salju di Harbin ini sangat bisa menarik minat wisatawan untuk datang. Hal yang sama bisa dilakukan di Indonesia.

“Sangat ingin punya kompetisi patung pasir. Kita kan pasir tidak kekurangan. Lalu pasir itu tidak bergantung suhu, tidak seperti salju yang harus dingin. Jadi aman di negara kita,” kata Ketut.

Berbeda dengan Ketut, Nyoman sendiri sangat ingin bisa bertemu dengan Presiden Indonesia. ia mengaku ingin negara mengetahui apa yang sudah mereka lakukan untuk nama Indonesia.

“Selama ini kita seniman dari desa berbuat sedikit untuk daerah dan negara. Paling tidak pemerintah daerah dan pusat peduli. Mimpi besar kami ingin bertemu presiden. Karena keterbatasan kami tidak tahu akses untuk bertemu,” ujar Nyoman.

Nyoman dan Ketut nantinya akan kembali bertanding di kancah internasional untuk ajang International Snow Scupture Japan Cup 2020 yang diadakan di Nayoro, Jepang.

Mereka akan berangkat pada tanggal 2 Februari mendatang. Kali ini mereka akan bertanding dalam satu tim, dengan anggota lainnya adalah I Putu Andre Putra Yoga.

Baca juga: Wisata Kanada, Contek 5 Tempat Favorit Meghan Markle di Toronto

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com