JAKARTA, KOMPAS.com – Nama Indonesia berkibar di ajang Harbin International Snow Sculpture Competition ke-25 yang digelar di Harbin, China. Dua tim asal Indonesia berhasil memenangi dua kategori berbeda di kompetisi international membuat patung salju tersebut.
Tim Indonesia 1 yang beranggotakan I Nyoman Sungada (leader team), I Putu Andre Putra Yoga, Eka Budi Ariadee, dan I Made Sumerta Yasa ini berhasil memenangi kategori Best Skill dengan patung salju bertemakan Pengantin Bali.
Sementara tim Indonesia 2 yang terdiri dari I Ketut Suaryana (leader team), I Made Mardiawan, I Komang Karim, dan I Kadek Arya Undiyana berhasil memenangi kategori Excellent. Tema patung yang mereka buat adalah Frog Surfing.
Baca juga: Bikin Bangga, Indonesia Juara Kompetisi Patung Salju di Festival Es Harbin China
Kedua tim berkompetisi membuat patung salju dengan menggunakan bahan salju berukuran 3x4 meter. Kompetisi berlangsung pada 10-13 Januari 2020 lalu. Setiap tim diberi waktu kurang lebih 3,5 hari untuk menyelesaikan karya mereka.
“Kami berangkat dari hotel jam 08.30, sampai ke lokasi jam 09.00 lalu langsung bekerja sampai jam 12.00 untuk istirahat makan siang. Jam 13.00 lanjut lagi hingga jam 19.00. Waktu pengerjaannya total 3.5 hari,” jelas I Ketut Suaryana, ketua dari tim Indonesia 2 ketika dihubungi Kompas.com lewat sambungan telepon pada Selasa (14/01/2020).
Ketut mengatakan, dalam proses pembuatan patung tersebut, ia dan tim tak mengalami kendala yang berarti. Namun suhu dingin yang ekstrem menjadi tantangan tersendiri.
Sebelum berkompetisi, mereka berlatih dengan keras selama kurang lebih satu bulan. Ketut mengaku lebih banyak mempersiapkan perihal visi dan strategi dalam eksekusi pahatan.
Baca juga: Suhu -21 Derajat Celsius, Pemahat Indonesia Latihan di Kulkas Sebelum Lomba di Harbin
Hal tersebut ia lakukan dengan pembagian tugas yang cukup rinci mulai dari tugas masing-masing anggota tim hingga alur pengerjaan patung.
“Chemistry sudah ada, tinggal menyamakan visi dan strategi. Karena baloknya kan besar. Jadi kita bikin miniatur kecil dari gabus. Pengerjaan langsungnya kita dari samping, jadi seperti membuat tangga untuk kemudian pelan-pelan naik ke atas.”
Selama proses pengerjaan patung salju, selain melawan suhu dingin para pemahat yang semuanya asal Bali ini juga mengaku sempat mengalami kejadian-kejadian menarik.
Nyoman mengaku sempat merasakan keram di bagian perut dan kaki saat proses pembuatan bentuk bola dunia yang mengharuskan ia masuk ke dalam salju untuk membuat lubang.
“Pernah juga kejatuhan alat pahat. Terkena kaki sehingga sepatu tembus darah pun mengucur. Tapi panitia sangat sigap. Dokter pun cepat datang sehingga besoknya saya bisa berkompetisi lagi,” ujar Nyoman ketika dihubungi Kompas.com lewat pesan WhatsApp pada Selasa (14/1/2020).
Baca juga: Ide Liburan Musim Dingin, 7 Negara Terbaik di Dunia untuk Menikmati Salju
Lain lagi dengan Ketut. Ia mengaku sempat mengalami kejadian unik melibatkan sekelompok perempuan yang sedang berwisata ke Harbin.
Perempuan asal Jakarta tersebut menunjukkan rasa terharu dan bangga mereka bahwa ada orang Indonesia yang mampu mengukir salju.