Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

8 Makanan Khas Purworejo, Tempat Keraton Agung Sejagat yang Viral

Kompas.com - 16/01/2020, 07:23 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Silvita Agmasari

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Akhir-akhir ini muncul kabar akan berdirinya Keraton Agung Sejagat di Purworejo, Jawa Tengah.

Baca juga: Keraton Agung Sejagat, Hanya Cari Sensasi atau Benar Kerajaan Baru?

Namun, Purworejo tidak hanya berbicara soal itu. Ada banyak hal lain yang bisa kamu temukan di daerah yang berbatasan dengan Daerah Istimewa Yogyakarta ini, salah satunya makanan.

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Dinparbud) Kabupaten Purworejo Agung Wibowo mengatakan, wisatawan yang hendak atau sedang di Purworejo bisa mencicipi delapan makanan yang ada.

"Ada Dawet Ireng, Geblek, Clorot, Lanting, Kue Lompong, Sate Winong, Soto Pak Rus, dan Kupat Tahu," kata Agung ketika dihubungi Kompas.com, Rabu (15/1/2020).

Penasaran seperti apa makanan yang ada di Purworejo? Berikut delapan makanan dan minuman Purworejo yang bisa kamu coba:

Baca juga: 7 Wisata Unggulan di Purworejo, dari Hutan Pinus sampai Air Terjun

1. Dawet Ireng

Minuman satu ini tampak seperti es cendol yang biasa kita minum. Namun, berbeda dengan cendol, dawet ireng berwarna hitam. Hal ini sesuai dengan namanya, yaitu ireng yang dalam bahasa Jawa berarti hitam.

Minuman ini berasal dari daerah Butuh, Purworejo, Jawa Tengah. Dawet berwarna hitam itu diperoleh dari abu bakar jerami yang bercampur dengan air sehingga menghasilkan air warna hitam.

Air ini yang lalu digunakan untuk mewarnai dawet. Dalam proses pembuatannya, dawet memiliki keunikan tersendiri. Jumlah dawet lebih banyak dibanding kuahnya yang berupa santan air gula.

Tak hanya itu, santan juga biasa diperas langsung dari bungkusan serabut kelapa.
Sama seperti cendol, dawet ireng dibuat dari bahan-bahan yaitu tepung sagu, santan kelapa gula Jawa, dan daun pandan.

Minuman ini biasa disajikan menggunakan mangkuk dan diberi es untuk menambah kesegaran. Kamu bisa menemukan penjualnya di setiap sudut Purworejo.

Baca juga: 6 Ragam Cendol Dari Jawa, Malaysia, sampai Singapura

Menu geblek dalam 1 porsi di kedai Geblek Pari Nanggulan di Dusun Pronosutan di Kulon Progo. Warung ini ada di tepi hamparan sawah dengan pemandangan indah.KOMPAS.com/Dani J Menu geblek dalam 1 porsi di kedai Geblek Pari Nanggulan di Dusun Pronosutan di Kulon Progo. Warung ini ada di tepi hamparan sawah dengan pemandangan indah.

2. Geblek

Bukan memaki, tetapi geblek adalah nama salah satu makanan khas Purworejo. Makanan ini terbuat dari tepung singkong yang dibentuk bulat lalu digoreng.

Geblek benar-benar nikmat terlebih dipadukan dengan sambal pecel maupun sambal lainnya.
Makanan berwarna putih dan tampak seperti cireng ini dapat kamu temukan di pasar-pasar tradisional Purworejo, seperti Pasar Baledono dan Pasar Jenar.

Pertama kali menyantapnya, kamu akan merasakan sensasi gurih dari geblek dan rasa pedas manis dari sambal pecel.

Tak hanya di Purworejo, geblek juga biasa ditemui di Kulon Progo, Yogyakarta.

Kue clorot yang dijual di Pasar Ramadhan Kauman.TRIBUNJOGJA/TRIS JUMALI Kue clorot yang dijual di Pasar Ramadhan Kauman.

3. Clorot

Hidangan Purworejo satu ini berupa kue yang terbuat dari bahan utama yaitu tepung beras dan gula merah. Clorot biasa dibungkus dengan daun kelapa atau janur dan berbentuk kerucut.

Makanan ini tidak hanya digemari oleh orang Purworejo melainkan wisatawan yang berkunjung. Biasanya, wisatawan akan menjadikan clorot sebagai oleh-oleh khas Purworejo.

Rasa manis dan tekstur kenyal yang ada pada clorot menciptakan cita rasa khas di lidah para penikmatnya.

Baca juga: Jajanan untuk Berbuka, Cobalah Kue Clorot

Proses pembuatan clorot dimulai dari gula merah, garam, pandan, yang dicampur dengan air santan, lalu dimasak sembari diaduk merata.

Kemudian, tuangkan campuran santan ke wadah yang berisi tepung beras, aduk hingga merata. Setelah itu, tuangkan adonan ke dalam bungkus terbuat dari daun kelapa atau janur yang sudah dibentuk mengerucut. Lalu clorot dikukus hingga matang dan dapat dinikmati.

Hidangan ini akan terasa nikmat bila disajikan selagi hangat. Jika kamu baru pertama menyantap clorot, ada cara-caranya. Kamu harus menekan bagian bawah kerucut memakai jari, lalu setelah isinya keluar, kamu baru bisa menyantapnya.

Sama seperti geblek, clorot juga mudah ditemukan di pasar-pasar tradisional Purworejo, salah satunya di daerah Grabag, Purworejo.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com