Ketika kamu memasuki ruang tersebut, kamu akan disambut oleh beberapa properti seperti sepasang meja dan kursi, dan beberapa alat yang digunakan untuk membangun gedung.
Dalam ruangan berwarna biru tersebut juga terdapat sebuah layar televisi kecil yang menempel di dinding.
Untuk bermain AR, kamu hanya perlu berjalan masuk ke ruangan tersebut. Ketika kamu melihat ke arah layar, kamu akan disuguhi pemandangan yang sangat berbeda.
Sebab, ruangan modern yang kamu lihat di dunia nyata akan langsung berubah menjadi sebuah ruangan tua yang masih dalam tahap pembangunan.
Tidak hanya itu, kamu juga akan melihat beberapa pekerja di sisi kanan dan kiri ruangan yang sedang sibuk bekerja.
Baca juga: Itinerary Wisata Jalan Kaki di Sekitar Alun-alun Bandung, Alternatif Jika Macet
Bahkan, kamu juga akan melihat seorang warga Belanda mengenakan pakaian khas zaman kolonial yang bergerak ke sana kemarin seperti sedang melihat proses pengerjaan ruangan tersebut.
Jika kamu berdiri tepat di depan meja, kamu akan berhadapan langsung dengan orang Belanda tersebut di layar.
Jika kamu penasaran seperti apa bentuk seluruh area Gedung Sate jika dilihat dari atas, kamu bisa bermain dengan visual yang terdapat di lantai depan Ruang Augmented Reality.
Sama seperti Visual Perkembangan Kota Bandung, visual ini juga bukan sebuah instalasi interaktif.
Baca juga: Catat, Pilihan Wisata Bareng Anak di Bandung Selatan
Meski begitu, kamu tetap bisa bermain dengan seluruh awan yang bergerak sepanjang visual pemandangan Gedung Sate tersebut.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.