Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Merasakan Kehidupan Kyoto di Great Asia Afrika Bandung, Wajib Coba

Kompas.com - 20/01/2020, 10:15 WIB
Nabilla Ramadhian,
Kahfi Dirga Cahya

Tim Redaksi

Meskipun tidak dapat masuk ke sana, namun kamu jangan khawatir. Sebab, terdapat satu bangunan khas Jepang yang bisa kamu kunjungi.

Bangunan tersebut terletak tepat di seberang Gerbang Torii. Untuk menuju ke sana, kamu bisa menyusuri dua kolam besar yang dipisah oleh Jembatan Merah.

Setelah menyusuri jalanan tersebut, kamu bisa langsung menemukan bangunan yang memiliki tiga gentong besar di halamannya. Bangunan tersebut terlihat seperti sebuah rumah Jepang tua di zaman dahulu.

Baca juga: Seekor Ikan Tuna di Jepang Laku Dijual Rp 25 Miliar

Sebelum kamu masuk ke bangunan tersebut untuk melihat barang-barang khas Jepang, kamu harus melepaskan alas kaki terlebih dahulu demi menjaga kebersihan bagian dalam rumah.

"Tadi sempat masuk, tapi tidak lihat tulisan peraturan di pintu karena kecil. Makanya pakai sepatu tapi untung ibu-ibu yang pada duduk di sana (tempat duduk dekat beberapa gentong besar untuk menaruh ubi Jepang) manggil saya untuk kasih tahu. Tapi sudah terlanjur (pakai sepatu ke dalam),” kata salah satu pengunjung asal Bandung bernama Matthew.

Terkait pengalamannya di dalam bangunan tersebut, Matthew mengatakan bahwa apa yang ditampilkan sangat menarik. Sebab, selama ini dia tidak pernah tahu bagaimana bentuk rumah orang Jepang.

Baca juga: Hotel Kapsul di Jepang Tawarkan Kucing Jadi Teman Tidur

Oleh karena itu, meskipun pencahayaan bangunan sedikit gelap, dia tetap bersikukuh untuk berfoto di sana.

Salah satu hal yang membuatnya sangat tertarik akan bangunan tersebut adalah tampilan tempat untuk memasak yang ada di tengah ruangan.

4. Plakat Ema

Berjalan-jalan di Little Japan milik Great Asia Afrika dapat dikatakan sebagai sebuah wisata edukasi. Sebagai salah satu miniatur negara Asia paling luas dan ramai, wisatawan tidak hanya diberikan pemandangan rumah khas Jepang tetapi juga budaya mereka.

Baca juga: Codafood Jual Soto Betawi di Jepang, Bagaimana Prosesnya?

Salah satunya adalah barisan plakat Ema yang berada di dekat jajaran toko makanan Jepang. Plakat Ema adalah potongan kayu kecil yang digunakan orang beragama Buddha dan Shinto untuk menuliskan doa dan harapan mereka.

Replika plakat Ema yang terkenal digunakan oleh orang beragama Buddha dan Shinto di Jepang. Biasanya, plakat terbuat dari potongan kayu. Akan tetapi plakat Ema yang ada di Great Asia Afrika terbuat dari kertas, Bandung, Jumat (17/1/2020).kompas.com / Nabilla Ramadhian Replika plakat Ema yang terkenal digunakan oleh orang beragama Buddha dan Shinto di Jepang. Biasanya, plakat terbuat dari potongan kayu. Akan tetapi plakat Ema yang ada di Great Asia Afrika terbuat dari kertas, Bandung, Jumat (17/1/2020).
Di sini, wisatawan dapat menulis dan menggantung doa dan harapan mereka di plakat Ema yang telah disediakan.

Plakat Ema tidak terbuat dari potongan kayu kecil melainkan kertas tebal. Namun, nilai kebudayaan khas Jepang tersebut tentu sangat penting untuk diperkenalkan kepada para wisatawan.

Wisata Edukatif

Terkait budaya edukatif, Public Relations And Promotion Great Asia Afrika Intania Setiati mengatakan, pihak mereka juga sudah beberapa kali mengadakan seminar kecil-kecilan.

Baca juga: Mengapa Tidak Boleh Bertato Saat Masuk Onsen di Jepang?

 

Seminar tersebut dilakukan dalam rangka mengedukasi pengunjung perihal kebudayaan Jepang.

"Waktu itu kami pernah membuat pelatihan seputar pembuatan origami, budaya minum teh, dan beberapa makanan Jepang seperti onigiri. Kami juga mengundang orang asli Jepang untuk workshop tersebut,” kata Intania saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (18/1/2020).

Seminar tersebut dilakukan agar pengunjung tidak hanya datang dan berkunjung untuk wisata foto, tetapi juga agar mereka mendapatkan informasi terkait miniatur bangunan dan negara yang sedang dikunjungi.

Baca juga: Wajib Berendam Tanpa Busana, 7 Aturan Masuk Onsen di Jepang

Jika kamu ingin berkunjung, Great Asia Afrika terletak di Jalan Raya Lembang – Bandung No 71, Lembang, Kabupaten Bandung Barat.

Tempat wisata tersebut buka setiap hari mulai dari pukul 08:00 – 20:00 WIB dengan harga tiket Rp 50.000 untuk semua usia. Tiket dapat ditukar dengan minuman atau sosis.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com