Gedung Sate selama ini dikenal sebagai kantor untuk gubernur Jawa Barat. Namun sebenarnya ada bagian dari Gedung Sate yang dedikasikan untuk museum.
Museum ini terletak di lantai dasar. Dalam museum tersebut, kamu bisa melihat berbagai macam koleksi seni seputar Bandung.
Bahkan, kamu bisa melihat contoh batu kali, batu gelas, dan baja Swedia yang digunakan untuk membangun Gedung Sate.
Tidak hanya itu, kamu juga bisa bermain dengan enam instalasi interaktif. Untuk media interaktif, visual Pembangunan Gedung Sate, dan miniatur Gedung Sate, kamu bisa melihatnya dalam ruang informasi.
Sementara untuk visual Kota Bandung yang dilihat dari langit, kamu bisa melihatnya di lorong dekat ruang audio visual.
Baca juga: Itinerary Wisata Bandung, Sehari Jalan Kaki di Sekitar Gedung Sate
Lalu, untuk bermain Augmented Reality (AR) bersama animasi orang Belanda dan para pekerja pembangun Gedung Sate, kamu bisa memasuki ruang Augmented Reality yang terletak di sebelah ruang audio visual.
Terakhir, kamu bisa langsung menuju ke ruang terbuka Virtual Reality yang berada tepat di sebelah ruang Augmented Reality untuk melakukan simulasi melihat Gedung Sate melalui balon terbang.
Untuk lantai dua dan tiga, lantai tersebut dimanfaatkan sebagai area perkantoran pemerintahan Provinsi Jawa Barat. Selain itu, di kedua area tersebut juga ada beberapa ruang rapat yang hingga saat ini masih digunakan.
Selanjutnya, lantai empat Gedung Sate dulunya dijadikan sebagai tempat museum. Namun sejak tahun 2017, museum ditaruh di lantai dasar. Kini lantai empat Gedung Sate belum terisi apapun.
Sementara itu, lantai lima atau yang sering disebut sebagai “Menara” merupakan sebuah area untuk melihat sebagian Kota Bandung dari lantai paling tinggi Gedung Sate.
Untuk menuju ke sana, pengunjung dapat menggunakan elevator hingga ke lantai empat dan menaiki tangga ke lantai lima.
Akan tetapi untuk mengunjungi lantai 5, kamu harus mengurus perizinan terlebih dahulu.
“Kalau satu atau dua orang bisa datang ke lantai lima, tetapi dilihat dulu apakah sedang dipakai atau tidak oleh pemerintah setempat. Kalau datangnya rombongan, harus bikin surat dulu ke Biro Umum. Untuk naik ke sana tidak ada biaya tambahan,” tutur Winda.
Baca juga: Catat, Pilihan Wisata Bareng Anak di Bandung Selatan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.