Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Kompas.com - 21/01/2020, 17:02 WIB

DEPOK, KOMPAS.com - Jelang Imlek, kue keranjang selalu muncul dan lebih mudah ditemui. Ya, kue keranjang memang indentik dengan Imlek. Tanpa kue keranjang, Imlek terasa tak afdol.

Kue yang kerap disebut dodol china ini terkenal memiliki teksur yang kenyal dan legit. Kini kue keranjang juga tersedia dalam bentuk dan aneka warna lain, misalnya bentuk ikan koi berwarna putih. 

Namun kue keranjang tradisional dengan warna cokelat masih digemari banyak orang. Seperti apa sebenarnya proses pembuatan kue keranjang?

Baca juga: 9 Promo Makan dan Bingkisan Imlek di Hotel-hotel Jakarta

Kompas.com berkesempatan untuk menemui produsen kue keranjang dengan merek Hoki di Sawangan, Depok, Jawa Barat. 

Pendiri Kue Keranjang Hoki, Kim Hin Djohari merintis usaha kue keranjang sejak 1988. Ia memperlihatkan proses mengolah kue keranjang dengan cara tradisional dan bahan alami.

Dalam mengolah gula dan air, Djohari lebih senang menggunakan teknik tradisional. Yaitu menggunakan sebuah wadah besar yang apinya menggunakan beberapa potong kayu bakar, Sawangan, Depok, Selasa (14/1/2020).kompas.com / Nabilla Ramadhian Dalam mengolah gula dan air, Djohari lebih senang menggunakan teknik tradisional. Yaitu menggunakan sebuah wadah besar yang apinya menggunakan beberapa potong kayu bakar, Sawangan, Depok, Selasa (14/1/2020).

“Bahan utamanya itu tepung ketan, gula pasir, sama air. Untuk air ukurannya sekitar 60 persen dibanding gula,” kata Djohari di kediamannya di Sawangan, Depok, Selasa (14/1/2020).

Djohari mengatakan tidak ada takaran pasti dalam membuat kue keranjang. Setiap orang bebas mencoba takaran. Perbedaantakaran air, gula, dan tepung ketan akan memengaruhi tekstur dan tingkat kemanisan kue.

Bahan kue keranjang terbilang sederhana. Namun prosesnya tidaklah sederhana.

Baca juga: 5 Kreasi Mengolah Kue Keranjang, Praktis untuk Dimasak

Gula yang sudah dicairkan dan dimasak hingga menjadi cokelat butuh didinginkan selama sehari. Lalu dicampur tepung ketan sampai kental.

Semua bahan ini dimasak di tungku kayu berkuran besar, diaduk terus menerus agar memiliki tekstur kenyal dan halus (tidak masir). 

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+