KOMPAS.com - Terdapat 22 tempat wisata yang dirusak oleh turis selama dekade terakhir. Tempat wisata yang indah dan amat menarik itu harus terkikis karena ulah turis yang kurang hati-hati.
Ada juga negara yang harus menekan angka kunjungan wisatawan karena takut akan dampak negatif pariwisata massal.
Baca juga: Turis Rusia ke Indonesia Semakin Meningkat, Ini Destinasi Favoritnya
Dilansir dari Insider, Organisasi Pariwisata Dunia merangkum sejak dekade 2010 lebih banyak orang bepergian dibanding sebelumnya.
Turis berbondong-bondong datang karena tempat wisata tersebut amat terkenal. Seperti Dubrovnik, Kroasia, yang menghadapi kerusakan disebabkan oleh popularitas acara TV seperti "Game of Thrones".
Selain itu, sampai pada tahun 2020 terdapat laporan jika beberapa wisatawan ditangkap karena merusak sebuah Kuil suci di Machu Picchu. Berikut 22 destinasi yang dirusak oleh turis selama dekade terakhir :
Lalu juga dampak pada kualitas hidup bagi penduduk setempat. Hal ini dapat mengarah pada tantangan ekonomi yang serius di negara dengan hanya 360.000 orang. Contohnya keramaian di Blue Lagoon telah dianggap berlebihan oleh beberapa orang.
Pulau-pulau Yunani seperti Santorini dan Mykonos tampaknya diburu karena pemandangnnya yang Instagrameble. Hal ini disebabkan oleh promosi, untuk memiliki pengalaman Yunani yang otentik kamu harus mengunjungi Santorini dan Mykonos.
Baca juga: 5 Kuliner Lezat dari Yunani, Negeri Para Dewa
Jika kamu suka berada di dekat banyak orang, maka Ibiza bisa menjadi tempat yang baik untuk dikunjungi. Ibiza menjadi salah satu tempat favorit untuk berpesta. Matahari, pasir, berselancar, klub menjadi sasaran wisatawan yang berkunjung ke sana.
Belakangan ini, kerumunan turis sangat banyak. Akhirnya orang-orang merekomendasikan untuk pergi ke bagian pulau Spanyol yang tidak memiliki bar dan klub malam.
Baca juga: Turis di Bali Keluhkan Masalah Sampah dan Macet
Ben Groundwater dari Traveller.com.au menunjukkan bahwa itu benar-benar dapat terasa seperti itu di Bali. Kamu sepertinya akan mendengar orang mengatakan "g'day" dan "kia ora" ketika bertemu dengan penduduk setempat.
"G'day" adalah bahasa slang dari Australia untuk menyampaikan kata halo. Sedangkan "kia ora" adalah salam selamat datang yang sering diucapkan orang Selandia Baru yang berasal dari bahasa Maori.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.