Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tradisi Pemberian Angpau, Ternyata Ada Upacaranya Juga

Kompas.com - 25/01/2020, 11:10 WIB
Nabilla Ramadhian,
Silvita Agmasari

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Memberikan angpao sudah menjadi tradisi saat Imlek. Bahkan sejak zaman Dinasti Xia dan Dinasti Shang yang ada Sebelum Masehi, pemberian angpau dengan kertas merah sudah dilakukan.

Namun sebenarnya pemberian angpao yang tepat saat Imlek baiknya melalui upacara.  

Guru Besar Studi China Universitas Indonesia Hermina Sutami mengatakan dalam pemberian angpao dalam satu keluarga, biasanya anak-anak muda akan bersujud di hadapan orang tua mereka.

“Rangkaian pemberian angpao biasanya di pagi hari perayaan Imlek sesudah para keluarga selesai mandi dan mengenakan baju baru. Setelah membersihkan badan, anak-anak akan bersujud di hadapan nenek dan kakek jika masih memiliki, kemudian ayah dan ibu,” jelas Hermina saat ditemui Kompas.com di Gedung III Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, Depok, Selasa (21/1/2020).

Baca juga: Sejarah dan 5 Fakta Lain Seputar Angpao di Budaya Tionghoa

Untuk posisi duduknya sendiri, kakek dan nenek akan duduk bersebelahan. Kemudian posisi duduk akan dilanjutkan dengan ayah dan ibu.

Namun sebelum ayah dan ibu duduk berdampingan, mereka harus sujud terlebih dahulu kepada kakek dan nenek.

Selanjutnya, anak akan bersujud di depan kakek dan nenek. Setelah mereka menyuruh anak untuk bangun, mereka akan memberikan angpao kepada anak.

Lalu, anak kembali bersujud di hadapan orang tua hingga mereka diberitahu untuk berdiri, kemudian diberi angpao.

Meski begitu, Hermina menuturkan bahwa upacara pemberian angpao tersebut hanya dilakukan dalam keluarga saja.

Sementara pemberian angpao ketika sedang berkunjung ke rumah kerabat lain, mereka tidak perlu melakukan upacara tersebut.

Baca juga: 5 Tradisi Imlek yang Biasa Dilakukan Orang Tionghoa

Angpau khusus Imlek disebutkan Hermina memiliki nama "yasui qian". Biasanya, angpao hanya diberikan kepada anak kecil dan mereka yang masih belum menikah.

“Sejauh dia belum menikah, maka dia masih dapat diberikan angpao. Kalau sudah menikah maka dianggap sudah memiliki keluarga, jadi tidak perlu diberikan angpao lagi,” kata Hermina.

Sementara untuk jumlah uang yang diberikan, semua orang bebas memberikan jumlah berapa saja. Akan tetapi, jumlah uang tidak boleh memiliki angka empat. Sebab, pelafalan angka empat (shi) dalam Bahasa Mandarin berarti “mati”.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com