Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Kompas.com - 25/01/2020, 13:18 WIB

KOMPAS.com - Dalam merayakan Tahun Baru Imlek, masyarakat Tionghoa beragama Konghucu tak luput dari melakukan sembahyang.

Sembahyang dilakukan di meja abu dan bertujuan untuk memberi penghormatan dan berterima kasih kepada Tuhan dan para leluhur.

Meja abu biasanya akan diisi dengan papan arwah, dupa dan lilin, uang kertas, makanan dan minuman. Akan tetapi, ternyata beberapa barang tersebut memiliki makna tersendiri.

Mengutip buku “Hari-Hari Raya Tionghoa” yang ditulis oleh Marcus A.S terbitan Suara Harapan Bangsa, ada alasannya mengapa orang Tionghoa setiap bersembahyang selalu menyajikan makanan manis di meja sembahyang.

Baca juga: Bedanya Makanan Imlek Tionghoa Indonesia dengan di China

Simbol Penghidupan

Manisan dianggap sebagai simbol penghidupan. Biasanya manisan yang akan disajikan berupa nanas, buah beligo (tong-kwa), kurma China (angco), atau buah atep (kolang-kaling yang telah dijadikan manisan).

Di kalangan orang Tionghoa, manisan kerap kali dijadikan sebagai simbol pengharapan demi mendapatkan madu kehidupan. Maksudnya adalah agar hal-hal baik terjadi di hidup mereka.

Untuk pilihan manisannya juga memiliki makna tersendiri. Buah beligo dipercaya sebagai simbol ketulusan. Sementara angco adalah simbol berkah karena dianggap sebagai makanan para dewa.

Buah atep disajikan agar hati orang-orang yang melakukan sembahyang tetap mantap dengan apa yang mereka inginkan dan doakan. Akan tetapi, terkadang buah atep diganti dengan manisan buah belimbing. Buah tersebut melambangkan ketajaman pikiran.

Dalam melakukan sembahyang kepada Tuhan dan para leluhur pada Tahun Baru Imlek, masyarakat Tionghoa harus menahan seluruh amarah mereka.

Sebab, amarah yang dirasakan di hari dan bulan baik tersebut dapat membawa sial keluarga mereka.

Baca juga: Mengapa Tahun Baru China Disebut Imlek?

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+