Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kelelawar Diduga Penyebar Virus Corona, Mengapa Ada Tradisi Menyantap Kelelawar?

Kompas.com - 26/01/2020, 16:55 WIB
Nabilla Ramadhian,
Ni Luh Made Pertiwi F.

Tim Redaksi

 

KOMPAS.com - Virus corona yang berasal dari Wuhan, China telah terkonfirmasi menyebar ke beberapa negara seperti Jepang, Singapura, Korea Selatan, Taiwan, Thailand, Amerika Serikat, Vietnam, Nepal, dan Perancis.

Baca juga: Apakah Virus Corona China Berasal dari Kelelawar dan Ular?

Virus tersebut diduga berasal dari kelelawar dan ular berjenis krait dan kobra. Virus dapat berpindah dari hewan ke manusia yang berada dalam satu area yang sama.

Virus ini diduga bermula dari Pasar Wuhan yang terkenal menjual banyak sekali jenis hewan, salah satunya kelelawar.

Baca juga:

- Merak Sampai Kelelawar, Kuliner Ekstrem dari Pasar Wuhan yang Diduga Sumber Virus Corona

- Virus Corona Diduga dari Kelelawar di Pasar, Mengapa Orang China Suka Makanan Ekstrem?

Baru-baru ini, viral video yang menampilkan perempuan asal China menyantap sup kelelawar.
“Seorang perempuan pemakan kelelawar asal China...” tutur pemilik akun Twitter @Byron_Wan yang unggahan videonya pada Kamis (23/1/2020) lalu viral di media sosial.

Melalui video sepanjang 11 detik tersebut, tampak perempuan itu menggigit sayap kelelawar sembari mengapit tubuh hewan dengan sumpit. Hingga berita ini ditulis, video sudah ditonton lebih dari 13.000 penonton.

Melansir New York Post, seorang pria dari balik video terdengar mengucapkan kata-kata “Makan dagingnya! Jangan makan kulitnya. Kamu harusnya memakan daging di bagian belakang kelelawarnya”.

Sup kelelawarTwitter Sup kelelawar

Sebelum viral di Twitter, video tersebut sebelumnya diunggah pertama kali Rabu (22/1/2020) lalu oleh sebuah media Hong Kong bernama Apple Daily.

Dilansir dari The Sun, sup kelelawar merupakan salah satu hidangan khas China yang populer di beberapa daerah di China termasuk Wuhan.

Cara memasak sup kelelawar ini, biasanya dengan langsung merebus. Kelelawar dimasak dalam kuah berkaldu dalam kondisi utuh.

Jadi, tidak melewati proses kelelawar dipotong-potong terlebih dahulu. Bulu kelelawar pun tidak dibersihkan.

Simbol kebahagiaan

Mengutip buku “Strange Food” (1999) yang terbitan Tuttle Publishing, penulisnya Jerry Hopkins mengungkapkan bahwa terdapat sebuah kepercayaan bahwa dengan memakan kelelawar, kesuburan seseorang akan semakin bertambah.

Tidak hanya itu, kelelawar juga dianggap dapat meningkatkan kesempatan untuk hidup lebih lama dengan bahagia. Di kebudayaan China sendiri, ada kepercayaan terkait simbol lima kelelawar.

Simbol tersebut menandakan keberkahan atas kekayaan, kesehatan, kebajikan, usia tua, dan kematian secara alami. Bahkan, memakan kelelawar juga dipercaya dapat meningkatkan kejelian mata.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com