Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Hanya Sup Kelelawar di China, Ini Ragam Kuliner Kelelawar di Dunia

Kompas.com - 26/01/2020, 18:34 WIB
Nabilla Ramadhian,
Ni Luh Made Pertiwi F.

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sejak dulu, kelelawar tidak hanya dijadikan sebagai obat tradisional tetapi juga dihidangkan sebagai makanan.

Baca juga: Kelelawar Diduga Penyebar Virus Corona, Mengapa Ada Tradisi Menyantap Kelelawar?

Bagaimana rasa kelelawar? Beberapa orang menyebutkan rasanya seperti daging burung puyuh. Seperti diungkapkan seorang pelanggan di sebuah warung di Gunungkidul, Yogyakarta yang menjual hidangan codot.

"Enak kok rasanya, mirip puyuh tetapi katanya lebih sehat," ucap pelanggan itu.

Senada dengan hal itu, seperti tertulis di buku "The Oxford Companion to Food" (1999) oleh Alan Davidson, rasanya lebih kaya daripada daging ayam, lebih mirip dengan burung-burung liar yang biasa diburu.

Terdapat beberapa negara yang menghidangkan kelelawar sebagai makanan. Seperti dikutip dari buku “Extreme Cuisine: The Weird & Wonderful Foods that People Eat” (2004) yang ditulis Jerry Hopkins, menyebutkan beberapa negara di Asia dan Pasifik.

Negara tersebut antara lain Indonesia, Palau, China dan negara-negara lainnya. Sebagian besar negara di Asia Tenggara memiliki kuliner khas kelelawar.

Sementara itu, beberapa negara memiliki tradisi menyantap kelelawar dari masa lampau seperti Jepang dan Italia. Namun, praktek ini sudah mulai menghilang bahkan terlarang, karena kelelawar jenis yang disantap mengalami kepunahan.

China

China memiliki tradisi menyantap hidangan dari bahan-bahan "ekstrem". Salah satunya adalah kelelawar.

Sup kelelawarTwitter Sup kelelawar

Hingga saat ini, kelelawar masih menjadi hidangan yang kerap disantap masyarakat. Baik diolah menjadi sup atau dibakar.

Indonesia

Sementara di Indonesia, orang Minahasa di Sulawesi Utara, memiliki hidangan kelelawar yang disebut paniki. Melansir States of Splendor, kelelawar yang digunakan untuk paniki adalah kelelawar pemakan buah.

Baca juga: Makanan Minahasa, Ketika Tikus Mengalahkan Sapi

Biasanya, kelelawar pemakan buah memiliki bentuk tubuh yang sedikit lebih besar dari kelelawar pada umumnya. Paniki juga dimakan di beberapa daerah di Kepulauan Maluku.

Paniki, makanan yang dibuat dari daging kelelawar di pesta kuliner Festival Teluk Jailolo, Kamis (29/5/2014).KOMPAS.COM/I MADE ASDHIANA Paniki, makanan yang dibuat dari daging kelelawar di pesta kuliner Festival Teluk Jailolo, Kamis (29/5/2014).

Oleh karena itu, kelelawar jenis tersebut dipilih agar penyantap lebih puas dalam menikmati sup paniki.

Biasanya kelelawar dibakar untuk dihilangkan bulunya. Lalu dimasak dengan santan dan bumbu seperti bawang merah, bawah putih, cabai, serai, dan lainnya.

Baca juga: Menikmati Kuliner Ekstrem di Gunungkidul, Berani?

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Travel Update
Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Hotel Story
Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Travel Update
5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

Jalan Jalan
Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Travel Update
4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

Jalan Jalan
Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Travel Update
5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

Jalan Jalan
Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Travel Update
Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Jalan Jalan
Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Travel Update
Tips Pilih Makanan yang Cocok untuk Penerbangan Panjang

Tips Pilih Makanan yang Cocok untuk Penerbangan Panjang

Travel Tips
Harapan Pariwisata Hijau Indonesia pada Hari Bumi 2024 dan Realisasinya

Harapan Pariwisata Hijau Indonesia pada Hari Bumi 2024 dan Realisasinya

Travel Update
5 Tips Menulis Tanda Pengenal Koper yang Aman dan Tepat

5 Tips Menulis Tanda Pengenal Koper yang Aman dan Tepat

Travel Tips
Turis China Jatuh ke Jurang Kawah Ijen, Sandiaga: Wisatawan agar Dipandu dan Mengikuti Peraturan

Turis China Jatuh ke Jurang Kawah Ijen, Sandiaga: Wisatawan agar Dipandu dan Mengikuti Peraturan

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com