Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Virus Corona, Penutupan Tempat Wisata dan Update Lion Air Rute Wuhan

Kompas.com - 27/01/2020, 09:40 WIB
Kahfi Dirga Cahya

Penulis

Virus corona diduga berasal dari kelelawar dan ular berjenis krait dan kobra yang dijual di Pasar Wuhan, China. Pasar tersebut terkenal menjual banyak jenis hewan eksotis.

Virus dapat berpindah dari hewan ke manusia yang berada dalam satu area yang sama. Lantas, bagaimana tradisi makan kelelawar muncul?

Mengutip buku “Strange Food” (1999) terbitan Tuttle Publishing dengan penulis Jerry Hopkins, terdapat sebuah kepercayaan, kesuburan seseorang akan semakin bertambah setelah makan kelelawar.

Kelelawar juga dianggap dapat meningkatkan kesempatan untuk hidup lebih lama dengan bahagia. Di kebudayaan China sendiri, ada kepercayaan terkait simbol lima kelelawar.

Simbol tersebut menandakan keberkahan atas kekayaan, kesehatan, kebajikan, usia tua, dan kematian secara alami. Bahkan, memakan kelelawar juga dipercaya dapat meningkatkan kejelian mata.

Klik link berikut untuk mengetahui sejarah menyantap kelelawar.

Update Lion Air terkait penerbangan Denpasar-Wuhan

Lion Air dalam keterangan resminya menuturkan, layanan penerbangan internasional Lion Air rute dari Denpasar tujuan Wuhan, China, sudah sesuai standar operasional prosedur (SOP) dan dijalankan menurut aturan yang berlaku.

Rute ini menghubungkan Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Badung, Bali (DPS) dengan Bandar Udara Internasional Tianhe Wuhan (WUH).

Pada Minggu (26/1/2020), operasional penerbangan Lion Air rute Denpasar ke Wuhan bertujuan untuk pemulangan tamu atau penumpang. Penerbangan ini membawa tujuh kru dan 81 penumpang.

Adapun penerbangan Wuhan–Denpasar dioperasikan sebagai ferry flight yakni hanya membawa kru dan tidak menerbangkan tamu atau penumpang.

Klik link berikut untuk mengetahui update informasi soal penerbangan Lion Air Denpasar-Wuhan-Denpasar.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com